Jakarta, CNN Indonesia -- Band heavy metal Sepultura dilarang memasuki negara
Lebanon karena dituduh sebagai penyembah iblis. Pencekalan itu membuat Sepultura tidak bisa tampil dalam acara di ibu kota Beirut pada Jumat mendatang.
Promotor Skull Session yang mengundang Sepultura mengatakan visa band asal Brazil ini ditolak oleh Keamanan Umum Lebanon.
"Kami marah dan akan marah seperti kalian (penggemar Sepultura) nanti," kata Skull Session kepada The New Arab yang dilansir dari
NME.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skull Session melanjutkan, "Pada dasarnya yang kami pelajari adalah mereka dianggap penyembah iblis, mereka dianggap tidak menghormati Kristiani dan mereka pernah tampil di Israel. Semua itu tentu saja tidak benar."
Tuduhan kali ini bukan yang pertama bagi Sepultura. Pada 2016 lalu penampilan mereka di Cairo, Mesir, dibatalkan karena alasan serupa, yaitu disebut sebagai penyembah iblis.
Sepultura dibentuk pada tahun 1984 oleh kakak beradik Max dan Igor Cavalera. Mereka berkembang menjadi salah satu band metal paling sukses dan terkenal di dunia.
Akhir dekade 1980an sampai pertengahan 1990an menjadi masa kejayaan Sepultura. Mereka tetap bisa sukses walau harus tambal sulam personel beberapa kali.
Sepanjang kariernya Sepultura telah merilis 14 album. Yaitu
Morbid Visions (1986),
Schizophrenia (1987),
Beneath the Remains (1989),
Arise (1991),
Chaos A.D. (1993),
Roots (1996),
Against (1998),
Nation (2001),
Roorback (2003),
Dante XXI (2006),
A-Lex (2009),
Kairos (2011),
The Mediator Between Head and Hands Must Be the Heart (2013) dan
Machine Messiah (2017).
[Gambas:Video CNN] (adp/rea)