Jakarta, CNN Indonesia -- Pemprov
DKI Jakarta berencana untuk kembali mengajukan kawasan Kota Tua menjadi warisan dunia versi
UNESCO, setelah gagal seleksi pada 2018 lalu. Namun, Pemprov menyebut ingin menguatkan komitmen para pemangku kepentingan terlebih dahulu sebelum benar-benar mengajukan kembali.
"Oh itu selalu," kata Plt Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata Pemprov DKI Oswar Muadzin Mungkasa saat ditanya soal rencana kembali mengajukan Kota Tua ke UNESCO sebagai warisan dunia, saat ditemui di Museum Bank Indonesia Jakarta, Jumat (26/4).
"Itu gagal kan semua tempat begitu, enggak langsung berhasil," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta sempat diajukan menjadi warisan dunia versi UNESCO dan menjadi daftar tentatif pada 2016. Bahkan, disebutkan bahwa kawasan yang dulu dikenal dengan Batavia itu adalah yang paling siap dari sejumlah calon lainnya asal Indonesia.
Sejumlah revitalisasi dan pembaruan kawasan ini pun digenjot untuk menjadi calon tunggal dari Indonesia. Pemprov DKI kala itu menggandeng pihak swasta,
Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC).
Namun pada 2018, pihak UNESCO mengumumkan bahwa Kawasan Kota Tua gagal masuk seleksi untuk menjadi warisan dunia.
ICOMOS, lembaga profesional yang ditunjuk oleh UNESCO untuk melakukan penilaian peninggalan bersejarah dan budaya menilai kawasan ini belum layak bertanding. Ada enam alasan, mulai dianggap kurang unik hingga terancam berbagai faktor dari tata kota.
Salah satu argumen lain yang diberikan ICOMOS untuk mendepak Kota Tua adalah bahwa kawasan tersebut amat terpengaruh dengan pembangunan Jakarta, seperti reklamasi dan tanggul raksasa yang dianggap akan mengubah nilai historis dan keaslian kawasan ini.
Oswar menyebut, salah satu evaluasi yang dicatat oleh pihaknya atas kegagalan tersebut adalah karena belum ada komitmen yang kuat dari berbagai pihak yang berkepentingan pada kawasan ini.
"Evaluasi, saya melihat potensi ada, gedung [kuno] banyak, museum banyak, budaya juga banyak. Cuma ya itu tadi, kita harus satukan semuanya," kata Oswar.
Upaya memadukan yang dimaksud Oswar merupakan bagian rencana besar atau grand design Kota Tua yang disebut sedang digarap oleh Pemprov DKI. Rencana tersebut juga dibuat untuk Pulau Seribu. Kedua kawasan ini masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
[Gambas:Video CNN]Rencana besar yang sedang digarap dikatakan oleh Oswar disebut berbentuk konsensus berisi komitmen bersama dari seluruh pihak dan dilengkapi dengan rancangan yang sudah ada sebelumnya.
"Kami mengumpulkan saja. Kami satukan, menjadi kesatuan dokumen komitmen bersama. Saat ini kayak masing-masing, nah kami ingin satukan. Enggak ada yang hilang, cuma kami bikin lebih efisien saja," kata Oswar.
"Lagi kami bikin, kira-kira dua bulan ini selesai," tambahnya.
"Di dalamnya nanti akan ada kesepakatan siapa lakukan apa dan kapan, bagaimana dananya," lanjutnya.
Salah satu kegiatan lain m dalam melaksanakan rancangan besar sekaligus mempersiapkan pengajuan kembali Kota Tua menjadi warisan dunia disebut Oswar adalah dengan pendataan gedung kuno.
Menurutnya, ada banyak informasi kepemilikan yang belum jelas di kawasan Kota Tua, sehingga Pemprov menilai perlu memetakan pihak-pihak yang berkepentingan di kawasan ini. Namun Oswan menolak bila disebut data yang sudah ada sebelumnya belum terintegrasi.
"Mungkin sudah, tapi komitmennya yang belum cukup kuat. Kalau bikin dokumen itu kan konsultan yang bikin. Bukan komitmen itu. Itu bagus-bagusnya konsultan. Apa kemudian pemandu wisata diajak juga? Jangan-jangan enggak," katanya.
"Salah satu langkah kita ya tadi, memadukan semua upaya bersama agar (Kota Tua) maju ke UNESCO itu kuat komitmennya." kata Oswar Muadzin.
(end/agi)