Jakarta, CNN Indonesia --
UNESCO resmi menyematkan status
Warisan Budaya Tak Benda kepada olahraga tradisional asal
Irlandia pada Kamis (29/11). Olahraga itu kerap dikenal sebagai permainan tercepat yang dilakukan di padang rumput.
"Saya senang karena olahraga '
hurling' ini telah mendapatkan pengakuan internasional," ujar Menteri Kebudayaan Irlandia, Josepha Madigan, melansir
AFP.
'
Hurling' adalah elemen kunci budaya Irlandia. Selama berabad-abad, olahraga ini telah menjadi bagian penting dari identitas Irlandia secara turun temurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekilas,
hurling tak berbeda jauh dengan olahraga sepak bola. Selama permainan berlangsung, bola secara teratur bergerak dengan kecepatan lebih dari 150 kilometer per jam.
Permainan ini dimainkan oleh tim yang terdiri dari 15 orang. Mereka akan bermain di lapangan dengan gawang yang berbentuk H di kedua ujungnya.
Pemain menggunakan tongkat kayu berukir yang disebut '
hurley'. Bentuknya sedikit mirip dengan dayung. Sementara bola dalam permainan ini dikenal dengan istilah '
sliotar'.
Pemain akan melempar
sliotar dengan menggunakan
hurley. Gol bisa terjadi ketika bola melewati bagian bawah gawang yang bernilai tiga poin. Sementara tembakan di atas garis gawang hanya bernilai satu poin.
Permainan ini memiliki sejarah budaya dan politik yang mendalam bagi Irlandia. Gaelic Athletic Association (GAA) bahkan menyebut
hurling sebagai salah satu permainan tertua di dunia. Permainan ini setidaknya telah populer selama 3 ribu tahun di Irlandia.
Berbagai mitos dan legenda hadir dalam olahraga ini. Mereka hadir sebagai penekanan bentuk latihan untuk kerasnya medan perang bagi orang-orang Celtic pada masanya.
"Penghargaan UNESCO ini merupakan pengakuan internasional untuk permainan asli kami, sekaligus juga pengakuan atas pentingnya budaya, sosial, dan olahraga bagi rakyat Irlandia," ujar Presiden GAA, John Horan.
Horan mengatakan bahwa pengakuan UNESCO tersebut menjadi penegasan jika
hurling lebih dari sekadar olahraga.
"Ini adalah harta nasional, tradisi kuno yang menghubungkan kita dengan masa lalu Celtic yang merupakan bagian dari DNA kita," ujar Horan.
(asr/asr/asr)