Seniman China Protes ke Twitter Soal Emoji Tiananmen

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 07 Jun 2019 04:00 WIB
Seorang seniman China mengirimkan protes terhadap Twitter karena media sosial itu menolak bekerja sama membuat emoji khusus perayaan Tiananmen.
Seorang seniman China mengirimkan protes terhadap Twitter karena media sosial itu menolak bekerja sama membuat emoji khusus perayaan Tiananmen. (REUTERS/Ed Nachtrieb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seniman anonim asal China, Badiucao mengirimkan protes terhadap Twitter dan menyebut media sosial tersebut 'hamba' dari negara Asia itu.

Protes yang diajukan pada Kamis (6/6) tersebut diluncurkan setelah seniman yang disetarakan dengan Banksy oleh Pemerintah China itu menawarkan diri kepada Twitter untuk membuat emoji tank.

Emoji tank tersebut rencananya akan digunakan untuk tagar #Tiananmen30 untuk merayakan 30 tahun tragedi pembantaian Pemerintah China terhadap para demonstran yang berkumpul di Lapangan Tiananmen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes dari seniman 33 tahun tersebut adalah kali kedua yang diterima Twitter dalam pekan ini dalam rangka menyaring konten di media sosial itu terkait dengan tragedi Tiananmen.


Twitter sebelumnya meminta maaf telah salah menutup akun yang kritis terhadap Beijing pada beberapa hari sebelum perayaan 30 tahun Tiananmen.

Pada kasus Badiucao, Twitter mengatakan kepada seniman itu bahwa mereka tidak dapat bekerja sama dengannya pada perayaan tragedi tersebut karena "emoji merupakan sumber daya terbatas di Twitter", tulis media sosial itu pada surel untuk Badiucao yang ditunjukkan kepada AFP.

"Itu membingungkan," kata Badiucao. "Bagaimana bisa jadi sumber daya yang terbatas? Saya bertanya kepada mereka apakah mereka tidak memiliki desainer grafis yang cukup, atau apakah ada masalah keuangan. Saya tidak puas dengan penjelasan mereka,"

Sementara Twitter mengatakan dalam surel tersebut bahwa mereka senang menjadi platform yang membahas Tiananmen, Badiucao mengatakan perusahaan media sosial yang dilarang di China itu tidak menciptakan emoji khusus untuk perayaan ini demi menghindari konfrontasi dengan pemerintah setempat.


Peraturan Partai Komunis yang dijalankan di China amat sensitif terhadap kritikan, serta diskusi terkait protes pada 1989 tersebut. Apalagi, terkait tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran menjadi topik tabu untuk dibahas.

Setiap tahun jelang perayaan Tiananmen, pemerintah China diketahui menangkap para aktivis guna meredam isu tersebut.

Badiucao yang kini tinggal di Australia mengatakan sementara Twitter tidak ada di China, sejumlah perusahaan negara itu justru beriklan di platform tersebut.

"Saya pikir bekerja sama dengan saya amat problematik [bagi Twitter]," katanya.

"Mereka memikirkan pasar China, mereka ingin iklan-iklan tersebut dari pebisnis negara itu. Jadi bagaimana caranya mereka berkompromi dengan prinsip mereka terkait kebebasan berpendapat," lanjutnya.

Kisruh Tiananmen terjadi 30 tahun lalu.Kisruh Tiananmen terjadi 30 tahun lalu. (AFP PHOTO/TOMMY CHENG)

AFP telah meminta tanggapan Twitter terkait hal ini, namun perusahaan teknologi itu tak memberikan respons.

Seorang sumber yang dekat dengan masalah tersebut di Twitter mengatakan kepada AFP bahwa perusahaan itu tidak punya waktu untuk menyiapkan emoji khusus soal perayaan itu, dan biasanya disiapkan berbulan-bulan.

Sumber itu juga merujuk pada diskusi luas tentang Tiananmen di Twitter, dan sejumlah koleksi khusus yang dikurasi oleh perusahaan itu dalam momen tersebut.

Badiucao mengatakan kampanye protes miliknya akan dimulai pada Jumat (7/6). Dia berharap pengguna Twitter akan berpose swafoto dengan emoji Tiananmen miliknya atau punya mereka sendiri dengan tagar #Tiananmen31 pada perayaan tahun depan.

"Kini saya memberikan Twitter setahun penuh untuk melakukannya," katanya. "Mari kita lihat alasan apa lagi yang muncul,"

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER