Kisah Arswendo Tuntaskan Novel Barabas dalam Kondisi Sakit

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jul 2019 18:52 WIB
Arswendo Atmowiloto sanggup menuntaskan novel terakhirnya, "Barabas", di sela-sela perjuangan melawan sakit kanker.
Jurnalis senior dan seniman Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7). (Screenshot via twitter (@arswendo_atmo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paulus Arswendo Atmowiloto meninggal dunia di usia 70 tahun pada Jumat (19/7) sore setelah berjuang melawan penyakit kanker prostat.

Anak ketiga Arswendo, Caecilia Tiara, bercerita bahwa ayahnya tetap berkarya di tengah-tengah perjuangan melawan rasa sakit. Dalam kondisi tak bisa mengetik sendiri, Arswendo bahkan bisa menuntaskan novel berjudul Barabas.

Biasanya, almarhum meminta orang sekitar untuk mengetikkan cerita novel yang tengah ia tulis.

"Keluar lagi novel terbarunya bapak saat sedang sakit yang berjudul 'Barabas'. Jadi memang luar biasa produktif bapak sampai saat sedang sakit, minta dituliskan. Beliau dikte apa yang ingin ditulis untuk buku," kata Tiara, di Gereja Katolik Santo Matius Penginjil, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan Arswendo adalah orang yang tidak pernah berhenti berkarya. Penulis Cerpen 'Keluarga Cemara' itu tidak pernah berhenti menulis. Ide-ide cerita baru selalu muncul di benaknya.

"Bapak itu selalu berkarya. Saya hampir tidak pernah melihat bapak tidak megang pulpen untuk menulis atau di depan laptop. Kalau karya yang masih dicita-citakan mungkin ada, tapi saya tidak tahu," katanya.

Hal yang sama disampaikan sahabat Arswendo, Slamet Rahardjo. Aktor senior ini mengatakan Arswendo berjiwa seniman. Dia yakin masih banyak karya-karya Arswendo yang masih ada di kepalanya dan belum sempat selesai.

"Dia enggak akan selesai kalau ada yang belum selesai, sampai dia mati banyak yang belum selesai," kata Slamet.

(sah/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER