Jakarta, CNN Indonesia -- Universal Pictures tidak seharusnya membubuhkan kata
Fast & Furious di judul film yang bertajuk
Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw ini. Pasalnya dari segi cerita film ini sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan seri film
Fast & Furious.
Hanya kebetulan saja dua karakter, Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Deckard Shaw (Jason Statham), pernah muncul dalam seri film
Fast & Furious. Dari delapan film, Hobbs muncul sebanyak empat kali dan Shaw muncul tiga kali.
Film berdurasi dua jam 15 menit ini bercerita tentang Hobbs dan Shaw yang terpaksa bekerja sama untuk menyelesaikan misi. Mereka diminta menyelamatkan adik Shaw, Hattie (Vanessa Kirby), serta mengamankan virus mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita Film Pilihan Lainnya |
Misi itu tidak mudah dijalani lantaran Brixton (Idris Elba) ingin mengambil virus tersebut untuk tujuan jahat. Brixton sulit dikalahkan karena ia adalah manusia setengah robot yang kuat, bahkan ia menyebut dirinya sebagai Black Superman.
Dari awal sampai akhir film tidak ada bagian cerita yang benar-benar berkaitan dengan seri film
Fast & Furious. Hanya ada penjelasan yang sangat sedikit tentang karakter Hobbs dan Shaw. Diketahui, mereka sempat berada di kubu yang berbeda dalam seri film
Fast & Furious sehingga sulit bekerja sama.
Seperti ketika pertama kali dipertemukan dan dijelaskan bahwa akan bekerja sama dalam satu misi, keduanya saling ejek. Masing-masing merasa paling hebat di antaranya dan menyombongkan hal-hal yang sudah pernah dilakukan.
 Adegan baku hantam banyak menghiasi film 'Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw'. (dok. Universal Pictures via imdb.com) |
Kemampuan Johnson dan Statham dalam film laga memang sudah tidak diragukan lagi. Hampir setiap pada adegan laga mereka tampil dengan baik. Hal itu wajar karena keduanya memang memiliki dasar bela diri.
Meski begitu, banyak adegan yang terlalu tidak masuk akal. Seperti saat menuruni gedung menggunakan tali dengan tangan telanjang, tangan Hobbs sama sekali tidak lecet atau berdarah. Ya, memang ini film, tetapi adegan itu terasa terlalu dipaksa.
Dari awal sampai akhir pada film ini juga banyak unsur komedi yang disisipkan, baik pada adegan laga ataupun di antara dialog. Penyisipan unsur komedi seperti itu memang dilakukan banyak film dan disukai penonton.
Namun pada akhirnya, film ini hanya terasa seperti film laga biasa yang dibintangi Johnson dan Statham, tanpa kaitan dengan
Fast & Furious. Penyebutan sebagai film lepas
Fast & Furious dan penulisan kata
Fast & Furious pada judul hanya untuk menarik penonton.
Berita Terkait FAST AND FURIOUS |
Selain itu, ada beberapa kebolongan cerita pada film yang disutradarai ini. Seperti orang tua Shaw dan Hattie, Magdalene Shaw (Helen Miren), yang masuk dalam penjara. Tidak ada penjelasan rinci mengenai ini.
Pun begitu dengan perusahaan teknologi yang membuat Brixton menjadi manusia setengah robot. Pembahasan mengenai perusahaan ini hanya ada pada percakapan antar karakter dan tidak benar-benar jelas sepenuhnya.
Kebolongan cerita tersebut bisa jadi disengaja agar film ini masih bisa dilanjutkan. Atau dengan kata lain, karakter Hobbs dan Shaw bisa terus dikembangkan menjadi tambang uang baru bagi Universal Pictures.
Mengingat, dalam kehidupan nyata Johnson berselisih dengan Vin Diesel dan Tyrese Gibson yang terlebih dulu bermain dalam seri film
Fast & Furious. Gibson benci pada Johnson karena main dalam film lepas, baginya Johnson adalah orang yang egois.
 Beberapa hal masih terasa dipaksakan dalam film 'Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw'. (dok. Universal Pictures via imdb.com) |
Akibatnya Gibson mengancam tidak akan main di
Fast & Furious 9 (2020). Perselisihan ini cukup berbahaya karena bisa merusak waralaba
Fast & Furious. Tentu Universal Pictures tidak menginginkan hal itu karena pendapatan mereka bisa berkurang.
Di sisi lain, Universal Pictures sadar bahwa karakter Hobbs dan Shaw disukai penggemar sejak pertama kali muncul. Bila film ini sukses besar, sangat mungkin akan ada Hobbs & Shaw selanjutnya.
[Gambas:Video CNN] (adp/rea)