Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Latin Joana Sainz García meninggal dunia setelah terkena ledakan kembang api selama konser di sebuah festival musik di Las Berlanas, Spanyol.
Menurut laporan media setempat, penyanyi berusia 30 tahun yang sedang tampil bersama Super Hollywood Orchestra, tersambar percikan dari perangkat piroteknik (alat yang mengeluarkan kembang api) hingga pingsan.
Saat kejadian, Garcia sempat dilarikan ke rumah sakit tapi kemudian dinyatakan meninggal. Peristiwa itu terjadi pada malam penutupan festival musik tersebut yang telah berlangsung selama empat hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Atas nama] agensi Prone 1SL, yang mewakili Super Hollywood Orchestra, dan semua staf, musisi, dan artis kami. Secara umum, [kami] menyatakan belasungkawa kami yang paling tulus kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman atas kehilangan rekan kami Joana," demikian tertulis dalam keterangan, dikutip dari
E! News.
Lebih lanjut, pihak agensi pun memaparkan bahwa Joana merupakan sosok yang kerap menunjukkan perilaku yang patut dicontoh, baik dari kepribadian atau musisi.
"Akan sangat sulit bagi kita semua untuk menerima bahwa dia telah tiada. Kami akan selalu mengingatmu, Joana. R.I.P."
Dalam pernyataan terpisah, pemerintah daerah Las Berlanas - yang membantu mengorganisir festival itu - menyampaikan belasungkawa.
"Dari Pemerintah Kota Las Berlanas dan sebagai perwakilan dari seluruh kota, kami ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada kerabat Joanna, gadis dari kelompok Super Hollywood yang meninggal kemarin di kota kami," tulis dalam sebuah keterangan di Facebook.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih ... semua pengunjung atas perilaku baik mereka di masa-masa sulit. Terima kasih banyak DEP Johana Sainz. Kau berada dalam ingatan kita."
Menurut laporan, hampir seribu orang telah berkumpul untuk penutupan festival. Seorang dokter dan beberapa perawat telah siap siaga di antara pengunjung dan berusaha membantu penyanyi setelah insiden itu terjadi.
Namun, pihak promotor menyatakan tak dapat menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Mereka mengaku sebelumnya festival tersebut selalu berjalan lancar.
"Tidak ada yang bisa menjelaskannya," kata promotor grup Isidoro López kepada media lokal.
"Kami telah mengadakan [pertunjukan] yang sama selama lima tahun."
[Gambas:Video CNN] (agn/end)