Jakarta, CNN Indonesia -- Tepat 25 tahun yang lalu, serial
Friends karya David Crane dan Marta Kauffman pertama kali mengudara. Serial tersebut berfokus pada kehidupan enam karakter berusia 20-an tahun yang tinggal sebuah apartemen di Manhattan, New York City.
Serial itu dibintangi oleh
Jennifer Aniston sebagai Rachel, Courteney Cox sebagai Monica, Lisa Kudrow sebagai Phoebe, Matt LeBlanc sebagai Joey, Matthew Perry sebagai Chandler, dan David Schwimmer sebagai Ross.
Sebelum diperkenalkan dengan judul 'Friends', Kauffman dan Crane mengembangkan serial tersebut di bawah judul
Insomnia Cafe sekitar November dan Desember 1993.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika menawarkan serial tersebut ke saluran tv NBC dan mengubah beberapa bagian cerita, judul itu kemudian diganti menjadi
Six of One dan
Friends Like Us.
Kemudian keduanya sepakat mengambil versi sederhana
Friends Like Us menjadi
Friends yang tayang selama 10 musim selama satu dekade.
Secara garis besar, kisah
Friends dibuka dengan karakter Rachel Green yang melarikan diri dari hari pernikahannya dan bertemu dengan teman sekolahnya, Monica Geller, seorang koki Kota New York.
Mereka menjadi teman sekamar dan Rachel juga bergabung dengan kawan-kawan Monica di usia 20-an, aktor yang masih merintis Joey Tribbiani, profesional bisnis Chandler Bing, pramupijat dan musisi Phoebe Buffay, serta palaeontolog Ross Geller, yang juga kakak lelaki Monica.
Dengan kehidupan yang baru, Rachel memenuhi kehidupannya dengan bekerja sebagai pelayan di kedai kopi Central Perk, tempat dia dan kawan-kawannya biasa berkumpul.
Selain cerita tentang pertemanan enam orang tersebut, serial ini juga menyuguhkan gejolak kehidupan percintaan hingga masalah karier yang dibalut dengan drama, komedi, serta romantis.
 kisah Friends dibuka dengan karakter Rachel Green yang melarikan diri dari hari pernikahannya dan bertemu dengan teman sekolahnya, Monica Geller, seorang koki Kota New York. (Courtesy of Bright/Kauffman/Crane Productions & Warner Bros. Television) |
Bahkan, hal-hal kecil yang kerap terjadi dalam keseharian pun digambarkan secara natural hingga banyak yang tak sadar bahwa serial ini hanyalah cerita fiksi.
"Ini tentang seks, cinta, hubungan, karier, waktu-waktu di hidupmu yang segalanya mungkin terjadi. Dan ini tentang pertemanan karena ketika kau lajang dan tinggal di kota, temanmu adalah keluargamu," demikian pemaparan Crane dan Kauffman tentang inti kisah
Friends.
Kisah yang cukup relevan dan dekat bagi kehidupan jelang usia 30 membuat serial ini kemudian memiliki tempat tersendiri di hati serta benak para penonton.
Tak heran, bila serial itu lantas dinobatkan menjadi salah satu serial paling banyak ditonton dalam sejarah pertelevisian dan paling populer sepanjang masa.
Selain titel tersebut, serial ini pun telah banyak mengantongi sejumlah penghargaan. Di antaranya meraih 62 nominasi Emmy Awards dan memenangkan enam piala termasuk Outstanding Comedy Series pada 2002 untuk musim ke-8.
Kemudian serial ini memenangkan satu piala American Comedy Award, GLAAD Media Award, Golden Globe Award, tiga penghargaan Logie Awards, enam People's Choice Awards, Satellite Award, dan Screen Actors Guild Award.
Kesuksesan tersebut pun ikut berpengaruh pada karier masing-masing pemeran. Di awal kontrak, menurut MarketPlace, keenam bintang tersebut dibayar hanya US$22,5 ribu per episode.
Di musim ketiga, gaji keenam aktor itu dilaporkan melonjak menjadi US$100 ribu per episode.
Dan jelang musim final, beberapa cast dilaporkan Bussiness Insider menerima bayaran hingga US$1 juta per episode, sebuah kesepakatan besar untuk acara TV berdurasi kurang dari 30 menit.
Bahkan, setelah serial itu berakhir, para pemainnya masih menerima penghasilan dari hasil kesepakatan untuk pemutarannya kembali di berbagai platform, saat ini Netflix.
Berdasarkan laporan Independent, setidaknya para pemain
Friends menerima royalti sekitar US$20 juta setiap tahun.
Sementara itu, para kreatornya sendiri, Crane dan Kauffman telah dipuji karena berhasil membuat karakter dalam serial itu memiliki porsi yang sama dan tanpa dominasi dari karakter tertentu.
Kini, 25 tahun setelah
Friends mulai tayang, para pemainnya dilaporkan masih berteman baik dan telah menganggap satu sama lain sebagai keluarga.
Belum lama ini Cox, Aniston, serta Kudrow bahkan terlihat masih berkumpul untuk merayakan ulang tahun bersama.
 Para pencipta serial Friends, David Crane (kanan) dan Marta Kauffman (tengah). (John Lamparski/Getty Images for Tribeca TV Festival/AFP) |
Dampak BudayaMeski para produser menganggap
Friends hanya sebagai acara TV, tapi para psikolog menemukan sejumlah dampak budaya dari serial tersebut.
Mulai dari gaya rambut Aniston yang disebut 'The Rachel,' hingga slogan khas Joey,
"How you doin'?" yang menjadi populer.
Selain itu, tak sedikit remaja dari seluruh dunia yang memberi apresiasi kepada
Friends bahwa serial itu membantu mereka dalam berbahasa Inggris.
Sebuah jajak pendapat tahun 2012 oleh Kaplan International English Colleges menemukan bahwa lebih dari seperempat (26%) siswa menyebutkan sitkom sebagai pertunjukan terbaik untuk membantu mereka meningkatkan bahasa Inggris mereka.
Salah satu member boyband Korea Selatan BTS, RM pun mengaku dalam acara The Ellen Show bahwa sebagai satu-satunya anggota yang fasih berbahasa Inggris, ia belajar dari serial
Friends.
(agn/end)