Kantor Pembuat Film Yesus Gay Dilempari Bom Molotov

CNN Indonesia
Jumat, 27 Des 2019 09:32 WIB
Pembuat film 'The First Temptation of Christ' yang kontroversial, Porta dos Fundos mengatakan mereka tidak akan berhenti berkarya meski mengalami penyerangan.
Ilustrasi bom molotov yang dilemparkan ke kantor pembuat film 'The First Temptation of Christ' di Brasil. (Foto: Thinkstock/flas100)
Jakarta, CNN Indonesia -- Grup komedian YouTube Brasil, Porta dos Fundos yang berada di balik film Netflix 'The First Temptation of Christ' yang menggambarkan Yesus sebagai seorang gay, mengalami penyerangan. Pada 24 Desember lalu, kantor mereka dilempari bom molotov.

Variety menyatakan ada dua bom yang dilemparkan dan menyebabkan kebakaran, yang lantas dipadamkan oleh salah satu penjaga keamanan gedung.

Tidak ada korban dalam peristiwa ini, kecuali bahwa tindakan tersebut dianggap dapat 'membahayakan sejumlah orang tak bersalah di gedung dan di jalanan'. Porta dos Fundos mengaku telah memberikan rekaman kamera CCTV kepada pihak berwajib.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada 24 Desember dini hari, saat Christmas Eve, kantor pusat Porta dos Fundos menjadi korban penyerangan. Bom molotov dilemparkan ke gedung kami," ujar pernyataan resmi Porta dos Fundos, melansir The Guardian.

Serangan itu terjadi tiga minggu setelah The First Temptation of Christ ditayangkan pada 3 Desember lalu. Sebelumnya, mereka memenangkan penghargaan Internasional Emmy untuk karya tahun 2018 yang juga bertema Yesus, 'The Last Hangover' yang memperlihatkan murid-murid Yesus terbangun setelah Perjamuan Terakhir dan adanya keterlibatan narkoba dan prostitusi.

The First Temptation of Christ dikatakan sebagai sebuah karya komedi berdurasi 46 menit, yang menampilkan Yesus memperkenalkan pria yang diduga sebagai kekasihnya saat malam Natal. Film ini segera memicu kemarahan berbagai pihak, yang dituangkan dalam petisi menuntut pemboikotan film dan ditandatangani dua juta orang lebih.

Porta dos Fundos mengatakan reaksi tersebut sebagai gambaran sikap homofobia publik. Sejauh ini, pemerintah Brasil yang diketahui memiliki komunitas Katolik terbesar, memang kerap bertindak tegas seperti Presiden Jair Bolsonaro yang sempat menolak mendanai film yang bertema LGBT.

Putra sang presiden, Eduardo Bolsonaro menyebut Porta dos Fundos sebagai 'sampah', mengatakan kelompok itu 'tidak mewakili masyarakat Brasil'.

Namun, Porta dos Fundos memilih tak ambil pusing. Mereka menegaskan akan memprioritaskan keselamatan anggota tim namun bersikeras yang mereka lakukan adalah atas nama humor.

"Porta dos Fundos mengutuk tindakan kekerasan apapun. Kami berharap mereka yang bertanggung jawab atas serangan ditemukan dan dihukum. Prioritas kami saat ini adalah keselamatan seluruh tim yang bekerja bersama kami," kata kelompok itu.

Mereka menambahkan, "Kami akan kembali setelah mendapatkan lebih banyak detail. Sementara itu, Porta dos Fundos ingin memperkuat komitmen kepada humor dan menyatakan kami akan tetap lanjut berjalan, lebih bersatu, lebih kuat, terinspirasi dan percaya diri bahwa negara ini akan bertahan dari badai kebencian ini, dan cinta yang akan menang bersama dengan kebebasan berbicara."

[Gambas:Video CNN]
(rea)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER