Jakarta, CNN Indonesia -- Film blockbuster Korea peralihan tahun,
Ashfall masih belum kehabisan penonton. Usai 13 hari tayang, atau per Selasa (31/12), film yang dibintangi oleh Ha Jung-woo ini berhasil meraih enam juta penonton.
Berdasarkan data Dewan Perfilman Korea, film bencana soal letusan Gunung Baekdu ini telah menjual 6.055.625 tiket sejak dirilis pada 19 Desember lalu dan memperoleh US$44,1 juta atau setara dengan Rp612 miliar.
Dengan perolehan tersebut, Ashfall berhasil menyempil ke posisi delapan film terlaris pada 2019 di Korea Selatan, melewati Captain Marvel, Joker, dan The Battle: Roar to Victory.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, film ini juga telah melampaui kecepatan film Ode to My Father yang rilis pada 2014 lalu. Kala itu, film tersebut mencapai enam juta penonton dalam 16 hari penayangan.
Ashfall tergolong film dengan perolehan harian yang cukup pesat. Didukung dengan penayangan di lebih dari 1.300 layar, setiap harinya film ini rata-rata menjual 300 ribu film atau menguasai sekitar 40 persen pasar.
Ashfall menceritakan perjuangan sekelompok tim untuk menghentikan letusan Gunung Baekdu yang sakral bagi masyarakat Korea.
Gunung berapi yang berada di perbatasan China dan Korea Utara tersebut merupakan gunung keramat bagi masyarakat Korea dan meyakini bahwa bila kaldera di puncak gunung meletus, maka Semenanjung Korea akan hancur.
Gunung itu pun tiba-tiba menunjukkan aktivitas setelah terakhir kali meletus pada 946 yang menjadi salah satu letusan terbesar dan paling merusak dalam lima ribu tahun terakhir.
Guna menghentikan letusan tersebut, Pemerintah Korea Selatan nekat mengirim sekelompok tim penjinak bom dipimpin oleh Jo In-chang yang diperankan oleh Ha Jung-woo, peneliti vulkanologi Kang Bong-rae yang diperankan Ma Dong-seok, dan kemudian dibantu oleh anggota pemerintah Korea Utara Lee Joon-pyeong yang diperankan oleh Lee Byung-hun.
Usai dirilis di Korea pada 19 Desember lalu, film Ashfall rilis di Indonesia pada pekan pertama Januari 2020.
[Gambas:Youtube] (end)