Jakarta, CNN Indonesia -- Empat member
BIGBANG memperpanjang kontrak eksklusif dengan
YG Entertainment. Hal itu menandai perpanjangan ketiga kali G-Dragon, TOP, Taeyang, dan Daesung bersama agensi sejak debut pada 2006 lalu. Kontrak pertama kali diperbarui pada 2011 dan kembali ditandatangani pada 2015.
"BIGBANG merupakan grup yang telah melampaui batasan musik dan mengubah aliran budaya pop Korea Selatan. Kami akan mendukung BIGBANG di segala sektor sehingga mereka terus berkontribusi dalam menulis sejarah K-pop," tulis YG Entertainment seperti dilansir EDaily via
Naver.
BIGBANG telah lama hiatus dari dunia musik. Para member satu per satu menjalani wajib militer dalam waktu berdekatan.
Made menjadi album terakhir yang dirilis pada 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2018, BIGBANG juga sempat merilis single
Flower Road pada 2018. Lagu tersebut dipersembahkan untuk penggemar atau yang kerap disapa VIP sebelum member menjalani wajib militer. G-Dragon mengatakan lagu tersebut merepresentasikan perasaan mereka karena selalu mendapat dukungan dari VIP sepanjang berkarier.
Seluruh member kini telah menyelesaikan wajib militer. BIGBANG dikabarkan akan
comeback pada tahun ini. Awalnya,
comeback perdana direncanakan dilakukan di festival musik Coachella 2020. Mereka dijadwalkan tampil pada 10 dan 17 April.
Namun, penyebaran virus corona di beberapa negara membuat Coachella ditunda hingga Oktober. Sehingga, rencana
comeback BIGBANG diperkirakan turut tertunda karena hal tersebut.
Sementara itu, para pakar sebelumnya memprediksi saham YG Entertainment akan membaik bahkan melonjak, jika BIGBANG memperpanjang kontrak. Keuntungan YG Entertainment diduga bisa mencapai Rp354 miliar.
"Jika BIGBANG
comeback, keuntungan diprediksikan mencapai 30 miliar won [sekitar Rp354 miliar]," kata Yuanta Securities Korea Co. Ltd.
Sepanjang 2019, saham YG Entertainment kerap jatuh akibat sejumlah kasus yang menjerat anggota BIGBANG, iKON hingga CEO Yang Hyun-suk.
Pada Januari 2019, saham YG sekitar 43 ribu won. Namun kemudian nilai itu terus menerus turun dalam enam bulan terakhir akibat skandal Burning Sun yang diduga melibatkan Seungri mantan anggota BIGBANG, serta skandal mediasi penyediaan prostitusi yang melibatkan mantan CEO YG Entertainment, Yang Hyun-suk.
Pada Juli 2019, kasus Yang Hyun-suk menjadi perantara jasa prostitusi membuat saham YG menurun 14,1 persen dari 43.250 won menjadi 37.150 won.
Akhir Juli, saham YG Entertainment kembali jatuh ke angka 25.500 won yang menunjukkan penurunan 3,77 persen akibat kasus bisnis prostitusi dalam gedung milik anggota BIGBANG, Daesung.
[Gambas:Video CNN] (chri/rea)