Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia rap Amerika Serikat kehilangan salah satu seniman cinta damai kala
George Floyd dinyatakan tewas di tangan aparat dua pekan lalu.
Kabar tersebut begitu cepat merebak dan akhirnya sampai ke telinga komunitas rap legendaris di Kota Houston, Screwed Up Click, yang lebih mengenal warga kulit hitam korban kekerasan itu sebagai Big Floyd.
"Dia adalah kakak bagi banyak orang. Dia adalah pembawa damai. Seorang mentor. Orang yang benar-benar membawa suasana positif. Orang yang benar-benar dikenal baik di mana pun," ujar salah satu rapper yang pernah berkolaborasi dengan Floyd, Chris Ward.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ward mengatakan kepada
Pitchfork bahwa Floyd sudah menjadi legenda di Houston ketika mereka pertama kali bertemu.
"DJ Screw seperti radio untuk kota itu. Big Floyd sudah terdengar di mana-mana dan sudah nyaman dengan orang-orang di sekitarnya, dan bergaul dengan DJ Screw," tutur Ward.
Ia lantas kembali mengenang kembali sejumlah karya freestyle Floyd, termasuk yang saat ini populer lagi di kalangan penggemar, yaitu rekaman rap di atas lagu Da Brat's 'Sittin' on Top of The World.
Karya yang dirilis dalam kaset Chapter 324: Dusk 2 Dawn karya DJ Screw itu kembali muncul di internet setelah diunggah oleh sejumlah penggemar untuk mengenang Floyd.
Meski berduka karena Floyd telah tiada, Ward yakin temannya itu senang di alam baka jika mengetahui namanya kini menjadi salah satu simbol gerakan Black Lives Matter.
"Jika dia tahu apa yang terjadi padanya bisa mengubah dunia atau cara orang berperilaku atas situasi ini, jika dilihat secara positif, dia akan baik-baik saja," ucap Ward.
[Gambas:Youtube] (has)