Rolling Stones Gugat Trump jika Pakai Lagu Band di Kampanye

CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2020 13:20 WIB
(FILES) In this file photo Ronnie Woods, Mick Jagger,  Charlie Watts, and Keith Richards perform onstage as The Rolling Stones bring their 'NO FILTER' Tour at NRG Stadium on July 27, 2019 in Houston, Texas. - The Rolling Stones on April 23, 2020 released their first new original music since 2012, a single aptly named
The Rolling Stones mengancam bakal menggugat Presiden Donald Trump masih memakai lagu band asal Inggris tersebut dalam kampanye. (AFP/Suzanne Cordeiro)
Jakarta, CNN Indonesia --

The Rolling Stones mengancam bakal menggugat Presiden Donald Trump masih memakai lagu band asal Inggris tersebut dalam kampanye.

Sebagaimana dilansir NME, saat ini tim hukum The Rolling Stone sedang bekerja sama dengan organisasi hak cipta terbesar, BMI, untuk mencegah Trump menggunakan musik mereka dalam acara politik.

BMI lantas memperingatkan Trump bahwa penggunaan musik The Rolling Stones tanpa izin merupakan pelanggaran kesepakatan hak cipta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Trump terus mengabaikan peringatan The Rolling Stones dan BMI, ia akan menghadapi gugatan "karena melanggar embargo dan memutar musik yang tak resmi."

Peringatan ini dirilis setelah Trump memainkan sejumlah lagu The Rolling Stones, seperti You Can't Always Get What You Want dan Start Me Up dalam kampanye pemilu presiden pada 2016 lalu.

The Rolling Stones lantas mengirimkan permintaan resmi agar Trump berhenti menggunakan lagu mereka, layaknya tuntutan yang diajukan Adele, Neil Young, dan Steven Tyler.

Namun, Trump tetap menggunakan musik para musisi tersebut. Setelah menang pemilu dan mengambil sumpah Presiden pada Januari 2017, Trump bahkan hadir ke konser pelantikannya dengan diiringi lagu Heart of Stone milik The Rolling Stones.

Ini bukan kali pertama The Rolling Stones harus berurusan dengan Trump. Pada 1989 silam, salah satu kasino milik Trump menjadi sponsor konser The Rolling Stones di Atlantic City.

[Gambas:Youtube]

Kala itu, Trump mengambil alih ruang pers untuk after-show The Rolling Stones. Di sana, Trump menggelar jumpa pers sendiri.

Perwakilan promotor konser The Rolling Stones saat itu, Michael Cohl, mengatakan bahwa salah satu personel band, Keith Richards, mengamuk ketika mengetahui kelakuan Trump tersebut.

"Ia mengambil pisau lalu menghujamkannya ke meja dan berkata kepada saya, 'Untuk apa ada kamu? Apa saya harus ke sana sendiri dan memecatnya? Salah satu dari kita harus meninggalkan gedung ini, dia atau kami,'" kata Cohl menirukan omongan Richards.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER