Kanye West kembali menunjukkan niatnya terjun ke dunia politik secara langsung. Pada Minggu (5/7) kemarin, West mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat untuk Pemilu 2020 lewat kicauan di Twitter.
"Kita sekarang harus sadar atas janji Amerika percaya kepada Tuhan, menyatukan visi dan membangun masa depan. Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat! #2020VISION," kicau rapper berusia 43 tahun itu.
Langkah Kanye ini sebenarnya tidak mengejutkan atau menjadi kali pertama yang ia sampaikan. Suami Kim Kardashian ini telah mengungkapkan keinginannya sejak lima tahun silam. Dia bahkan sempat menyatakan akan mundur sama sekali dari politik dan tak lama kemudian kembali berambisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September 2015, West mengungkapkan keinginan menjadi presiden AS 2020 untuk pertama kali lewat pidato penerimaan penghargaan Video Vanguard Award MTV VMA.
"Ini bukan tentang saya. Ini tentang ide-ide baru, ide orang-orang yang percaya pada kebenaran. Anda mungkin sudah bisa menebak saya telah memutuskan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2020," ucap Kanye kala itu.
Rencana Kanye saat itu disambut baik Presiden Donald Trump. Ia menilai West merupakan orang baik dan tak seperti yang dibayangkan banyak orang. Dia bahkan menantikan momen bisa bersaing dengan rapper Jesus is King tersebut.
"Saya harap bisa bersaing melawannya suatu hari nanti," ucap Trump seperti dilansir ET.
Selang setahun kemudian, Kanye bertemu dengan Trump yang baru terpilih sebagai Presiden AS dan menyiratkan bahwa dia memundurkan rencana maju sebagai presiden AS dari 2020 menjadi 2024.
Penundaan itu diduga karena Kanye memberi Trump kesempatan memimpin AS selama dua periode dan membenahi masalah yang ada di Negeri Paman Sam itu.
![]() |
"Saya menemui Trump hari ini untuk membahas masalah multikultural. Masalah-masalah ini termasuk perundungan, mendukung guru, memodernisasi kurikulum, dan mengatasi kekerasan di Chicago," katanya saat hendak menemui Trump pada Desember 2016.
"Saya merasa penting untuk memiliki jalur komunikasi langsung dengan Presiden masa depan kita jika kami benar-benar ingin perubahan,"
Hanya saja dukungan Kanye terhadap Trump sempat goyah. Dia menghapus seluruh kicauan terkait Trump pada Februari 2017, dan memberi dukungan kembali pada April 2018.
Dia pun kedapatan beberapa kali mengenakan topi bertuliskan "Make America Great Again," slogan yang digaungkan Trump dalam kampanyenya.
Beberapa bulan setelah itu, Kanye kembali mengungkapkan tentang rencana maju di Pilpres AS 2024. Saat itu dia bahkan menegaskan bahwa sekali berucap, dirinya tak akan pernah mengingkari itu.
"Jika saya sudah memutuskan untuk itu, maka itu akan dilakukan," ucapnya dalam wawancara bersama Radio Chicago Power 92 pada Agustus 2018.
Lebih dari itu, Kanye bahkan telah memikirkan langkah yang bakal dia ambil untuk Amerika Serikat begitu ambisinya menjadi presiden terwujud.
"Satu hal utama begitu saya menjadi presiden, adalah industri medis. Saya akan memastikan bahwa industri medis berkembang," katanya.
Selang dua bulan dari itu, tujuan Kanye kembali berputar arah. Dia memilih mundur dari dunia politik dan memutuskan berfokus pada dirinya sendiri. Dia turut menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah ia sadar kerap diperalat.
"Mata saya sekarang telah terbuka lebar dan saya sadar bahwa saya telah diperalat untuk menyebarkan pesan yang tak saya yakini," ungkapnya melalui Twitter pada akhir Oktober 2018.
"Sekarang saya memberi jarak diri saya dari politik dan sepenuhnya fokus untuk menjadi kreatif," lanjutnya.
Sikap maju mundur Kanye West di bidang politik ini sempat diungkapkan sang istri, Kim Kardashian karena sebenarnya rapper itu masih tak cukup paham.
"Saya rasa dia [Kanye] sangat salah paham [tentang politik] dan seorang komunikator yang sangat buruk," kata bintang TV 'Keeping Up With The Kardashians' itu saat menghadiri panel diskusi Criminal Justice Reform Summit pada November 2018.
Ibu empat anak itu kemudian mengaku bahwa dirinya sendiri lah yang harus mengajarkan Kanye berbagai hal agar tak terjebak dalam kemelut politik Amerika Serikat.
"Waktu kami membicarakannya, kami punya pandangan politik yang sangat sama. Sebenarnya ia tidak terlalu politis, ia hanya kebetulan suka dengan kepribadian Donald Trump, tetapi tidak tahu soal kondisi politik. Jadi saya sedang mengedukasinya belakangan ini," ungkap Kim.
Meski demikian, Kanye kembali menunjukkan sikap tak konsisten. Pada awal 2019, dia memberi dukungannya lagi terhadap Trump setelah menyatakan mundur dan merasa diperalat dalam urusan politik.
![]() |
Awal Januari 2020, Kanye juga menyiratkan bahwa dia akan memilih Trump pada pilpres tahun ini dalam wawancara bersama GQ.
"Saya pasti memilih kali ini. Dan kita tahu siapa yang saya pilih. Saya tidak akan [mau] didikte oleh orang-orang di sekitar saya dan orang-orang yang menyebut bahwa karier saya akan berakhir," katanya saat itu.
Kini, Kanye kembali ke tujuan awal dengan mengumumkan mencalonkan diri sebagai presiden AS 2020, bertepatan dengan hari peringatan disahkannya Deklarasi Kemerdekaan AS, 4 Juli.
Kim Kardashian yang semula menilai suaminya tak paham politik pun mendukung pengumuman Kanye dengan mengunggah ulang kicauan tersebut dengan emoji bendera Amerika.
Hanya saja, rencana ini mungkin akan sulit bila Kanye benar-benar serius dan pengumuman ini bukan bualan saja seperti yang sebelumnya.
Proses pemilihan umum sendiri telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan masa pemilihan yang hanya tinggal empat bulan lagi, Kanye masih perlu mendaftar ke Federal Election Commission, menyajikan platform kampanye, hingga mengumpulkan tanda tangan untuk bisa dipilih pada November mendatang.
Dia juga telah melewatkan tenggat waktu untuk mengajukan sebagai kandidat independen di banyak negara.
(agn/end)