Justin Bieber kini dapat meminta Twitter untuk mengungkapkan identitas asli dari akun yang pada bulan lalu menuduh penyanyi itu pernah melakukan pelecehan seksual kepadanya.
Hal itu terungkap dalam sebuah dokumen pengadilan terbaru yang diterima ET. Penyanyi 26 tahun tersebut diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Los Angeles dapat memanggil Twitter untuk mengungkap identitas dua wanita yang mengaku secara anonim tersebut.
Pada akhir Juni lalu, Bieber mengajukan gugatan dan ganti rugi senilai total US$20 juta atau sekitar Rp283,5 miliar terhadap pengguna dua akun Twitter tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada masing-masing perempuan tersebut, Bieber menuntut ganti rugi US$10 juta atau Rp142,3 miliar atas fitnah yang ditujukan kepadanya.
Kedua perempuan itu menuding Bieber melalukan pelecehan seksual kepada mereka, masing-masing pada 2015 dan 2015. Tuduhan tersebut dilayangkan lewat dua akun Twitter dengan nama Danielle dan Kadi.
Dalam dokumen hukum yang diperoleh TMZ kala itu, Bieber mencatat kecurigaannya bahwa akun itu mungkin dijalankan oleh satu orang yang ingin merusak reputasinya.
Berkenaan dengan tuduhan itu, bintang pop berusia 26 tahun itu mengklaim memiliki bukti dokumen yang tak terbantahkan untuk membuktikan bahwa klaim itu kebohongan keterlaluan dan palsu.
"Bieber tak akan diam ketika Terdakwa berusaha mendapatkan perhatian dan ketenaran bagi diri mereka sendiri, dengan secara sembarangan menyebarkan kebohongan jahat bahwa Bieber terlibat dalam kriminal jahat berupa pelecehan kepada Terdakwa, dan karenanya Bieber membawa tindakan pencemaran nama baik ini untuk meluruskan dan membersihkan namanya," tulis dokumen pengadilan, dikutip dari ET.
Ketika tuduhan itu menyeruak ke internet, Justin Bieber sendiri langsung buka suara. Melalui sejumlah serangkaian kicauan di Twitter, Bieber menjelaskan bahwa tuduhan tersebut adalah kebohongan.
"Saya tak biasanya membahas hal-hal yang seperti tuduhan aneh yang telah saya hadapi sepanjang karier saya, namun setelah berbicara dengan istri dan tim, saya memutuskan untuk berbicara malam ini," kata Bieber.
"Rumor tetaplah rumor namun pelecehan seksual merupakan hal yang tak bisa saya anggap enteng. Saya ingin segera berbicara namun untuk menghormati begitu banyak korban yang berurusan dengan masalah ini setiap harinya, saya ingin memastikan saya mengumpulkan fakta-faktanya sebelum saya membuat pernyataan," lanjutnya.
"Pada 10 Maret, Selena pergi bekerja dan saya tinggal di Westin seperti yang tercantum dalam bukti dengan teman saya Nick dan John, sebelum saya meninggalkan kota itu. Sekali lagi, bukan di Four Season. Kami memesan hotel untuk beberapa hari untuk tinggal demi acara Def Jam, namun saya menjamin pada tanggal 11 saya sudah pulang,"
"Semua tuduhan pelecehan seksual harus dianggap serius dan inilah mengapa respons saya dibutuhkan. Namun cerita ini, secara fakta, amat tidak mungkin dan inilah mengapa saya akan bekerja sama dengan Twitter dan pihak berwenang untuk membawanya ke ranah hukum," kata Bieber.