Salah satu tempat legendaris di Inggris, Cavern Club, terancam tutup akibat pandemi virus corona. Klub yang terletak di kota Liverpool ini tidak beroperasi demi pencegahan penularan virus corona.
Walikota Liverpool, Joe Anderson, mengatakan bahwa klub yang menjadi tempat manggung The Beatles pada awal karier ini terancam tutup selamanya. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa industri musik Inggris dalam bahaya.
"Kemungkinan kehilangan tempat berharga seperti The Cavern adalah hal yang mengerikan bagi semua pihak. Baik penggemar The Beatles, pecinta musik, dan terutama mereka yang bekerja di sana," kata Anderson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Cavern Club, Bill Heckle menjelaskan sejak dulu ia menyimpan uang di bank sebagai persiapan menghadapi kejadian buruk. Namun ternyata pandemi virus corona lebih buruk daripada yang disiapkan.
"Kami memiliki uang 1,4 juta pound sterling tetapi saat ini tinggal setengah. Kami bertahan selama lima bulan sebelum akhirnya kami merumahkan 20 pekerja," kata Heckle.
Ia melanjutkan, "Kami rasa mungkin kami harus merumahkan lagi 20 pekerja dalam beberapa pekan. Sangat menyedihkan."
Heckle menjelaskan masa depan Cavern bergantung pada bantuan dana pemerintah, Cultural Recovery Fund. Pasalnya penghentian operasi selama pandemi membuat mereka rugi sebesar 30 ribu pound sterling atau setara dengan Rp528 juta setiap pekan.
Di saat bersamaan, Cavern Club tengah bersiap untuk kembali beroperasi dengan protokol kesehatan. Salah satunya adalah menampung pengunjung sebanyak 30 persen dari kapasitas asli.
"Kami tetap rugi bila pemerintah mengizinkan kami buka dengan 30 persen dari kapasitas," kata Heckle, sebagaimana dilansir NME.
Lebih lanjut, ia mengaku tak banyak berharap terhadap pemerintah selain memastikan dirinya tidak mengalami kerugian setiap pekan tersebut.
(adp/end)