Promotor Raisa Live in Concert Stadion Utama Gelora Bung Karno, Juni Concert, mengaku mengalami kerugian usai memutuskan konser penyanyi solo perempuan Indonesia tersebut ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Kerugian (materi) sudah pasti ada, karena persiapan menuju skala konser stadion kami lakukan selama hampir dua tahun," kata CEO Juni Records, Adryanto Pratono, dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/9).
Pria yang dikenal dengan nama Boim ini melanjutkan, "Tetapi menurut saya masih cukup worth it (sepadan) dengan apa yang sejauh ini sudah kita jalani."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konser Raisa di SUGBK semula diagendakan pada 27 Juni 2020. Kemudian pandemi virus corona (Covid-19) memaksa pihak promotor menggeser waktu pelaksanaan ke 28 November 2020 yang kemudian ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Boim mengingat pada jumpa media Februari lalu, ia menjelaskan bahwa konser di GBK bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan pergerakan bersama semua pihak yang terlibat membantu Raisa.
Dengan pemahaman seperti itu, Boim merasa bahwa kerugian materi yang mereka alami kini bukan masalah yang berat. Ia bersama Raisa dan tim Juni Concert justru bangga bisa menuju menggapai cita-cita untuk konser di GBK.
"Momen 10 tahun Raisa harusnya dirayakan dengan suka cita. Kami enggak mau memaksakan sebuah perayaan di tengah pandemi," kata Boim.
Dalam kesempatan yang sama, Raisa tengah memikirkan berbagai hal untuk mempertahankan antusias penggemar. Salah satunya dengan merilis karya baru.
"Kami menggodok banyak ide, dengan keterbatasan ini kami dituntut untuk kreatif, ada hal lain yang sedang direncanakan," kata Raisa.
Lebih lanjut, Boim menjelaskan semua tiket yang sudah terjual akan dikembalikan kepada pembeli. Juni Concert tidak menyediakan opsi tiket tetap disimpan oleh pembeli seperti penundaan pertama.
Sementara itu, Raisa yakin bahwa keputusan penundaan konser di GBK meski waktunya belum ditentukan merupakan yang terbaik untuk semua pihak. Terlebih virus corona masih ada di Indonesia dan angka kasus masih meningkat.
"Kesehatan memang menjadi perhatian utama, dan sebisa mungkin kami ingin berkontribusi untuk menahan dan enggak bikin angkanya semakin naik," kata Raisa.
(adp/bac)