Kanye West masih melanjutkan usahanya memperjuangkan kepemilikan master musiknya dari label. Termasuk, di antara curhatan Kanye West ke media sosial, penasihatnya menilai master musik milik Kanye bisa lebih mahal dibanding punya Taylor Swift.
Kanye West sebelumnya sempat menyinggung ia tak akan merilis album baru sebelum kesepakatan barunya dengan Universal dan Sony rampung. Kala itu, West tak menyebut dengan pasti kesepakatan tersebut.
Namun dalam sebuah percakapan dengan seseorang yang diunggah Kanye di Twitter, rapper tersebut jelas berjuang memiliki master album-albumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam percakapan tersebut, pihak penasihat Kanye yang tak bernama menilai bahwa pihak label tidak mendukung sepenuhnya musisi tersebut dan dinilai bisa menjadi alasan untuk meminta hak kepemilikan atas master album-album suami Kim Kardashian itu.
Penasihat anonimus Kanye West itu juga menilai, salah satu strategi yang mungkin bisa dilakukan adalah merekam kembali lagu-lagu lama Kanye West bila musisi itu ingin memiliki master dengan cara lain.
"Namun bila harga [musik] Taylor sebesar US$300 juta, milikmu saya duga bisa memiliki nilai yang lebih besar. Ingat bahwa bila kau merekam kembali lagu tersebut kau bisa memiliki master lagunya sekaligus," kata pihak teks pesan yang diunggah Kanye.
Kanye West menyebut dalam kicauan tersebut, "Tak ada siapa pun dari Universal atau Sony merespons, jadi ini waktunya,".
Taylor Swift sebelumnya sempat berkonflik dengan pemilik mantan label lamanya, Scott Borchetta. Borchetta menjual label Big Machine Records bersama dengan enam master album lama Taylor Swift senilai US$300 juta ke Scooter Braun dan diklaim Swift tanpa sepengetahuan musisi tersebut.
Kemudian, berdasarkan kesepakatan dalam kontrak, Swift diizinkan dan merencanakan merekam ulang lagu-lagu lamanya mulai November 2020 mendatang. Hal ini bisa berdampak pada kepemilikan master lagu-lagu rekaman ulang itu kepada Swift sekaligus 'menurunkan' nilai jual master lamanya.
Variety menyebut, sementara kesepakatan kontrak West tak diketahui dengan jelas oleh publik, kontak rekaman dan publikasi musik seseorang biasanya tak mengizinkan musisi untuk seenaknya keluar dari kesepakatan kontrak.
Sementara itu, keributan Kanye West ini bertepatan dengan perusahaan induk Universal, Vivendi, mengadakan pertemuan dengan investor di Goldman Sachs Communicopia.
Kanye West kemudian menunjukkan sejumlah kabar lainnya terkait dengan upaya dirinya melobi pihak label, dan Vivendi. Tampaknya West akan bekerja sama dengan Videndi.