Sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014) hadir di Youtube sejak April 2020 lalu. Film ini membawa sang sutradara Wregas Bhanuteja meraih sederet penghargaan.
Dalam Bahasa Jawa, Lemantun berarti lemari, dan dalam film benda ini merupakan sebuah warisan yang diberikan seorang ibu untuk lima anaknya. Lemari yang dijadikan warisan tersebut terdengar tidak begitu istimewa, namun film Lemantun mengajak penonton melihat makna di balik lemari tersebut.
Masalah mulai dihadapi keluarga tersebut kala Tri, salah satu anak dari pemilik lemari kebingungan saat harus mengangkat lemari tersebut. Bagaimana penyelesaian masalah ringan tersebut lah yang kemudian menjadi daya pikat film pendek ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Lemantun diangkat dari kisah nyata. Ini merupakan kisah keluarga Wregas, sang sutradara. Lemantun merupakan persembahkan tugas akhir masa studi S-1 di FFTV Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Setelah dipertontonkan sebagai tugas akhir, film pendek berdurasi 23 menit ini mendapat banyak apresiasi, dan mengukir jejak prestasi dengan meraih penghargaan dari berbagai festival film. Film ini diputar pada acara Jogja Asian-Netpac Film Festival (JAFF) 2014.
Berganti tahun, film karya Wregas ini justru maraton menyabet berbagai gelar penghargaan. IKJ mencatat bahwa Lemantun mendapat trofi Piala Maya 2015 untuk Film Cerita Pendek Terbaik dan Film Pendek Fiksi Terbaik XXI Short Film Festival 2015 pilihan Juri Indonesian Motion Picture Associations (IMPAS).
Aktor-aktor yang bermain dalam Lemantun merupakan pemain karakter senior dari skena seni peran di Jawa Tengah. Selain Lemantun, Wregas juga pernah tergabung dalam produksi sejumlah film layar lebar seperti Senyawa (2012) dan Sokola Rimba (2013). Di kedua proyek tersebut, Wregas menjadi asisten sutradara, bekerja sama dengan duet sineas Riri Riza dan Mira Lesmana.
Lemantun, sebagai karya penyutradaraan Wregas bisa disaksikan secara legal di Youtube.
(fdh)