Aktor Hollywood, Sacha Baron Cohen, mempertaruhkan nyawa dan bersyukur dapat kembali dalam keadaan utuh usai syuting di tengah demonstrasi sungguhan untuk sekuel film Borat.
Dalam opininya di majalah Time, Cohen menjabarkan bahwa pengalaman tersebut bermula pada Juni lalu, ketika ia berupaya menyelinap ke salah satu demonstrasi kelompok sayap kanan bernama Three Percenters.
Kala itu, Three Percenters menggelar demonstrasi bertajuk March for Our Rights 3 untuk mendesak kebebasan kepemilikan senjata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cohen yang berperan sebagai Borat berencana menyelinap ke dalam kerumunan untuk "mengolok" Three Percenters. Adegan penyelinapan tersebut akan menjadi bagian dari sekuel film Borat.
Ia berhasil menyelinap dan membuat beberapa lelucon. Namun ketika ia masih beraksi, para demonstran sadar dan akhirnya menumpahkan amarahnya pada Cohen.
"Ketika penyelenggara tiba di panggung, saya langsung kabur ke kendaraan terdekat. Massa yang mengamuk memblokir jalan kami dan mulai memukuli mobil," tulis Cohen.
Melanjutkan ceritanya, Cohen menulis, "Di bawah pakaian, saya sudah memakai rompi anti-peluru, tapi saya tetap khawatir karena di luar ada orang yang membawa senjata semi-otomatis."
Keadaan kian kacau ketika seorang demonstran berhasil membuka pintu mobil yang Cohen tumpangi. Para demonstran lantas berupaya menarik Cohen keluar.
"Saya menggunakan seluruh kekuatan tubuh saya untuk menutup kembali pintunya dan akhirnya kendaraan itu berhasil keluar. Saya beruntung bisa lolos dengan keadaan utuh," tulis Cohen.
Aksi teranyar Cohen ini akan tersaji dalam sekuel bertajuk Borat Subsequent Moviefilm: Delivery of Prodigious Bribe to American Regime for Make Benefit Once Glorious Nation of Kazakhstan yang akan tersedia di Amazon Prime Video pada 23 Oktober.
Dalam sekuel ini, Cohen masih menjadi Borat, wartawan dari Kazakhstan yang dalam film pertama diceritakan datang ke AS untuk membuat dokumenter mengenai negara itu.
Dalam sekuel ini, Borat kembali ke AS sekitar 14 tahun setelah ia menggarap film dokumenter yang tersaji dalam film pertama pada 2006 lalu.
Dokumenter itu ternyata sukses besar hingga kini, Borat harus menyamar agar tak dikenali oleh orang-orang di AS.
Pada perjalanan kali ini, Borat ditemani oleh putrinya. Ia berkeliling Amerika sembari mencari cara terbaik untuk menyamar.
(has)