Kisah 'Monster' Frankenstrat Ciptaan Eddie Van Halen

Eddie Van Halen dengan gitar ibarat dua mata uang yang tak bisa dipisahkan. Bukan hanya karena ia seorang gitaris dari band Van Halen, tetapi juga karena membuat gitar yang sangat ikonis, bahkan setelah ia sudah tiada.

Gitar paling ikonis milik Eddie adalah Frankenstrat yang ia buat sendiri pada 1974 silam. Nama Frankenstrat merupakan gabungan dari monster Frankenstein dan gitar seri Stratocaster merek Fender.

Ia membuat Frankenstrat dengan tujuan menggabungkan suara klasik ala gitar merek Gibson dan pelengkap fisik fungsional ala Stratocaster. Alhasil, ia membuat Frankenstrat dari bahan yang didapat secara terpisah.

Eddie mulai membangun Frankenstrat dengan membeli badan gitar yang terbuat dari kayu northern ash seharga US$50 dan leher gitar dari kayu maple seharga US$80 dari produsen gitar Charvel. Harga itu terbilang murah lantaran produk cacat yang tak lolos seleksi pabrik.

Dua bahan utama itu jelas belum cukup, ia masih harus mendapatkan bridge yang berfungsi memegang senar dan pickup yang berfungsi menerima getaran suara senar. Alih-alih membeli, ia justru mengambil dari dua gitar miliknya.

Eddie mengambil bridge 1958 Fender Stratocaster dan pickup Gibson ES-335. Pickup ia letakkan di badan Frankenstrat dengan lilin parafin untuk mereduksi feedback mikrofon. Kemudian ia menyesuaikan bridge dan pickup yang didapat dari dua gitar berbeda.

Pembuatan Frankenstrat belum benar-benar selesai lantaran masih harus mencari beberapa bahan, yaitu tombol kontrol dan pick guard. Tombol kontrol mudah dicari sehingga ia menggunakan tombol biasa.

Eddie Van Halen sang dewa gitar. (AP/Tom Hood)

Namun, pick guard sedikit sulit dicari karena harus menyesuaikan badan gitar dan bagian yang dilindungi. Eddie tidak kehabisan akal, ia membuat pick guard dari piringan hitam yang dibentuk sesuai badan gitar.

Tahap akhir yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan Frankenstrat adalah pengecatan, yang kemudian menjadi ciri khas Eddie. Ia mengecat Frankenstrat dengan warna putih dan corak garis-garis asimetris warna hitam.

Seiring waktu, Frankenstrat sangat terkenal dan ikonis dengan Eddie. Sepanjang karier bermusiknya hingga meninggal pada awal Oktober lalu, ia selalu dikenal dengan Frankenstrat.

Meski demikian, Eddie tidak hanya memiliki gitar Frankenstrat. Ia memiliki banyak gitar lain yang menemaninya karier musiknya bersama Van Halen yang ia dirikan bersama adiknya, Alex.

DragonSnake bisa dibilang sebagai gitar paling unik milik Eddie. Pada badan gitar ini terdapat ukiran ular berwarna hitam yang sangat detail. Sayangnya, Eddie tak lama menggunakan gitar ini karena bosan.

Gitar lain yang tidak kalah unik adalah Music Man Eddie VH Doubleneck yang memiliki dua leher. Bagian atas merupakan bass enam senar, kemudian bagian bawah merupakan gitar biasa.

Selain dua gitar diatas, gitar lain yang Eddie miliki berbentuk seperti gitar pada umumnya. Namun, sebagian besar dari gitar ini memiliki desain yang sama dengan Frankenstrat, yang beda hanya warna latar dan corak garis-garis asimetris.

Eddie Van Halen meninggal pada usia 65 setelah berjuang melawan kanker. (Photo by Greg Allen/Invision/AP, File)

Beberapa pekan lalu, gitar seri A 2004 EVH Charvel Art Series dan gitar seri EVH lain milik Eddie akan dilelang. Acara lelang akan digelar oleh rumah lelang Julien's Auctions di Los Angeles, Amerika Serikat.

Julien's mendeskripsikan gitar itu sebagai alat musik yang dirancang khusus dan dimainkan oleh Eddie. Bentuk gitar itu bergaya Fender Stratocaster dengan nomor seri 54 di belakang leher gitar.

Selain itu, satu gitar lainnya yang juga seri EVH dibuat oleh Eddie di studio miliknya, 5150. Ia membuat gitar itu dengan bantuan teknisinya yang bernama Matt Bruck.

Gitar itu Eddie berikan kepadaa temannya, Bryan Cash, sebagai hadiah pada 1991 silam. Di badan gitar itu terdapat tulisan, "Yo Bryan let's get shucked up Eddie Van Halen 5150."

"Kami merasa terhormat dapat melelang dua gitar ikonis ini dari kariernya yang cemerlang dan luar biasa sebagai salah satu gitaris rock terbesar dan paling berbakat," kata CEO Julien's Auctions, Darren Julien.

Setiap gitar diperkirakan akan terjual US$40 ribu sampai US$80 ribu atau setara Rp588 juta sampai Rp1,1 miliar. Harga ini dianggap wajar untuk gitar bersejarah milik mendiang Eddie.