Kabar Pangeran William dan Kate Middleton bersiap naik takhta Kerajaan Inggris kian santer setelah sejumlah pengamat membeberkan analisis terhadap pergerakan kegiatan mereka dalam beberapa bulan belakangan.
Analisis terbaru datang dari editor The Telegraph, Camilla Tominey, yang menjabarkan pergerakan Duke of Cambridge itu dalam video di YouTube pada Rabu (11/11).
"Meski William tidak akan menaiki takhta dalam beberapa tahun ke depan, kedua pemegang gelar Cambridge itu sudah bersiap menjadi raja dan ratu selanjutnya," ujar Tominey dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tominey mengatakan bahwa Pangeran William dan Kate harus belajar banyak dari Ratu Elizabeth II agar dapat sukses di panggung dunia.
"Mereka harus terlihat. Mereka juga harus terlihat mengutamakan pekerjaan," tutur Tominey.
Editor tersebut kemudian menjabarkan bahwa di panggung dunia, William dan Kate terlihat ingin membedakan peran mereka dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang kini sudah tak menjadi bagian inti keluarga kerajaan.
"Mereka melampaui selebritas. Sementara Harry dan Meghan dilaporkan bekerja sama dengan Netflix, mereka mungkin berupaya terlihat sedikit lebih di atas dan menjadi seperti bapak dan ibu negara dan menjadi duta besar untuk ratu," kata Tominey.
Video tersebut kemudian menunjukkan William dan Kate saat bertemu dengan beberapa pemimpin dunia, seperti Perdana Menteri India, Narendra Modi, dan PM Pakistan, Imran Khan.
Tominey juga melihat perubahan sikap William di hadapan publik. Sebelumnya, William terlihat bersikap aman dan tak sedinamis Harry.
"Namun sekarang, saya rasa ada perasaan harus menjalankan tugas dan ketenangannya membuat dia berada di posisi yang baik," katanya.
"William dan Kate memang tak terlalu ekstrovert seperti Harry dan Meghan, tapi ketenangan mereka sekarang menjadi pesona mereka dan mereka seperti menunjukkan pesona Ratu yang tenang dan menjelaskan pekerjaan mereka sehingga publik lebih senang."
![]() |
Lebih jauh, Tominey menganggap tantangan besar bagi William saat ini adalah pandemi Covid-19 karena berarti Duke of Cambridge itu tak dapat melakukan perjalanan luar negeri. Ia tak bisa datang langsung ke lokasi jika ada masalah di daerah persemakmuran Inggris.
Namun, Tominey menganggap William sangat baik dalam menggunakan teknologi untuk mempertahankan eksistensi, seperti berbincang dengan para pemain sepak bola melalui telepon video untuk kampanye kesehatan mental.
"Ada juga bincang-bincang dengan David Attenborough yang sangat baik karena wawancara itu diulas di berbagai media. Itu semua publisitas yang baik," ucapnya.
Selanjutnya, Tominey membahas bahwa langkah terdekat William dan Kate sebelum menjadi naik takhta adalah menggantikan posisi ayahnya, Pangeran Charles, sebagai Prince of Wales dan Duchess of Cornwall.
"Di Cornwall ada lahan luas di bawah kendali Pangeran Charles yang merupakan sumber pendapatannya. Semua itu harus dikelola dan harus diawasi dan William harus diedukasi," katanya.
![]() |
Menurut pengamatan Tominey, William sudah mulai belajar mengelola itu semua, terpantau dari sejumlah pemberitaan mengenai persiapan tersebut.
"William diperlihatkan sedang belajar untuk mengelola itu semua dan pembelajaran itu akan terus berlanjut," tutur Tominey.
Secara aturan, Pangeran Charles akan lebih dulu menduduki takhta Kerajaan Inggris untuk menggantikan Ratu Elizabeth II.
Namun, William mulai dipersiapkan untuk duduk di takhta tersebut mengingat Charles sudah di usia senja, yaitu 71 tahun.
Sebelumnya, penulis biografi Kerajaan Inggris, Ingrid Seward, juga mengakui bahwa William dan Kate memang sedang bersiap naik takhta.
"Mereka bersiap setiap hari. Tak ada sekolah untuk menjadi putri ketika Putri Diana ada, dan sampai sekarang juga tidak ada. Mereka belajar dengan mengamati dan dari pengalaman," katanya kepada majalah People tahun lalu.
(has)