Laze Rilis Album Kedua Bertajuk Puncak Janggal

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Nov 2020 02:57 WIB
Rapper Havie Parkasya alias Laze merilis album penuh kedua bertajuk Puncak Janggal secara digital.
Laze merilis album penuh kedua. (Screen Shot via Youtube Laze)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rapper Havie Parkasya alias Laze merilis album penuh kedua bertajuk Puncak Janggal secara digital. Album tersebut ia rilis di bawah label rekaman Preach Ja.

Dalam jumpa media virtual, Laze menjelaskan frasa Puncak Janggal yang dijadikan tajuk memiliki beberapa definisi. Menurutnya puncak janggal adalah ketika seseorang merasa janggal ketika sudah mencapai puncak impian.

"Definisi lain adalah sikap fake it till you make it. Misalnya lo datang ke pesta yang mewah dan sebenarnya lo enggak nyaman di situ. Tetapi lo pura-pura nyaman demi sampai puncak," kata Laze, Jumat (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, "Puncak janggal lebih mudah terlihat sekarang karena ada media sosial. Misalnya ketika iri melihat kesuksesan teman, padahal mungkin belum tentu, setiap lihat puncak kan ada usaha dan selalu ada kejanggalan."

Tema puncak janggal Laze tuangkan dalam 14 lagu dengan perspektif yang berbeda-beda. Mayoritas lagu ia tulis tulis berdasarkan pengalaman pribadi, seperti lagu Teman Lama.

Lagu berdurasi tiga menit lebih itu bercerita tentang sekelompok teman yang ketika tumbuh memiliki pandangan berbeda akan sesuatu. Seperti pandangan terhadap politik dan agama.

"Lagu Turun Dari Langit, lagu ini soal pandemi. Ya gue sebagai musisi merasa kesulitan di tengah pandemi, berharap uang turun dari langit," kata Laze sembari tertawa kecil.

Dalam menggarap Puncak Janggal, Laze menggandeng produser Randy MP yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Teza Sumendra. Randy menjelaskan alur kerja dengan Laze berjalan lancar dan natural.

"Gue bisa bilang Laze model musisi yang nulisnya cepat, dia gampang mencari nada. Dia bisa beradaptasi dengan beat yang enggak familiar," kata Randy.

Selain itu, Laze sudah memahami gaya pembuatan musik Randy karena pernah mendengar lagu Teza yang diproduseri. Ia menyukai Randy yang memainkan berbagai alat musik secara langsung untuk lagunya, bukan dibuat oleh program.

Ia menegaskan selalu konsisten merekam lagu dengan format band, pun begitu saat ia tampil di atas panggung. Setidaknya formasi paling minimal Laze adalah DJ, drummer, gitaris, dan dirinya sendiri.

"Orang selalu anggap musik hip hop itu yang diputar di klub, didengarkan saat mabuk. Gue enggak pengin hip hop lekat dengan hal itu. Gue pengin hip hop bisa dinikmati kayak musik lain," kata Laze.

Dalam album ini Laze berkolaborasi dengan beberapa penyanyi lain, di antaranya Baskara Putra alias Hindia, Petra Sihombing, dan Ben Sihombing. Dari tiga musisi itu Laze belajar bagaimana mereka menyentuh pendengarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan akan menggelar konser virtual Puncak Janggal. Saat ini Laze masih menggodok konsep dan direncanakan digelar kurang lebih satu bulan dari perilisan Puncak Janggal.

(adp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER