Musisi Ungkap Pengalaman Adaptasi di Tengah Pandemi

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2020 09:00 WIB
Ivanka, bassist Slank, menuturkan pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 yang membuatnya harus cepat beradaptasi dengan teknologi.
Slank saat menutup gelaran Synchronize Festival 2017. (Foto: CNNIndonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Demi mencegah penularan Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan untuk membatasi kerumunan. Namun kebijakan ini juga memberi imbas cukup berat, salah satunya pada industri kreatif.

Para seniman terpaksa tidak melakukan pertunjukan secara langsung seperti biasanya selama masa pandemi, yang mana mengurangi pendapatan mereka secara langsung.

Ivan Kurniawan Arivin, musisi yang akrab dipanggil Ivanka Slank, bercerita pengalamannya menghadapi pandemi yang telah berlangsung 10 bulan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di awal-awal pandemi sangat terasa sekali, karena kita gagap dengan kondisi dan dipaksa berkreasi tanpa harus bertemu langsung, tapi lewat virtual, lewat aplikasi Zoom, rekaman juga di rumah masing-masing. Cuma akhirnya lama-kelamaan ini jadi satu kebiasaan, sebenarnya mengasyikkan," kata Ivanka dalam Dialog Produktif bertema "Berkarya Seni walau Pandemi" yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan dirilis laman resmi Satgas Covid-19, Jumat (18/12).

Musisi seperti Ivanka pun harus memutar otak untuk tetap berkarya dan mendapatkan pemasukan di masa sulit ini.

"Justru di tengah pandemi ini, saya mengambil hikmahnya, seperti misalnya kondisi ini bisa menjadi bahan bakarnya kreativitas semua seniman. Karena semua seniman dapat banyak inspirasi yang tidak pernah didapat sebelumnya," katanya.

Panggung virtual atau metode digital jadi salah satu solusi alternatif, walaupun tentunya tidak sepenuhnya bisa menggantikan pertunjukan langsung yang melibatkan banyak orang dalam proses produksinya.

Sementara terkait kendala dalam beradaptasi, Ivan mengungkapkan bahwa kendala utama terletak pada masalah teknis.

"Kendalanya adalah mulai membuat konser virtual untuk pertama kali, karena belum pernah ada sebelumnya. Kendalanya sebenarnya teknis. Ujung-ujungnya di teknologi. Alhamdulillah sekarang sudah bisa," ujarnya.

Bercerita tentang penggemar yang tidak bisa melihat langsung idolanya di atas panggung, Ivanka mengaku melihat dukungan mereka tetap kuat.

"Mereka tidak sampai marah, namun tetap merasa ada yang hilang karena tidak ada konser offair," kata Ivanka.

Musisi Denda Hendro juga mengatakan hal serupa. "Tapi balik lagi bagaimana menyikapinya. Karena kita semua sedang menghadapi sesuatu yang baru. Yang penting jangan patah semangat dan jaga kesehatan untuk terus berkarya," katanya.

Denda menyatakan, para penggemar dan tim-nya di RANS Music juga terus memberi semangat untuk jangan putus berkarya. "Pada akhirnya itu juga yang memotivasi aku untuk berkarya terus," terangnya.

Tidak lupa, Denda juga memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia, meyakinkan bahwa pandemi ini akan berakhir.

"Kalau dari aku buat semua teman-teman di Indonesia, tetap semangat, harus yakin bahwa pandemi ini akan berakhir sebentar lagi, mudah-mudahan. Dan tetap semangat, ikhtiar, doa dan tawakal. Untuk para musisi, jangan sampai patah semangat, harus berkarya terus," ujar Denda.

(ang/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER