Positivity Rate RI Tembus 18,1 Persen, Warga Diminta Patuh 3M

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Des 2020 09:00 WIB
Wiku menyebut tingginya positivity rate menunjukkan bahwa masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat, sehingga protokol 3M harus tetap dilaksanakan.
Wiku menyebut tingginya positivity rate menunjukkan bahwa masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat, sehingga protokol 3M harus tetap dilaksanakan. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memaparkan perkembangan angka positivity rate atau rasio positif pada tingkat nasional per 13 Desember 2020 yang mengalami kenaikan.

Positivity rate merupakan persentase perbandingan antara jumlah kasus positif warga terinfeksi virus corona dengan jumlah tes yang dilakukan.

Dalam hal ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas persentase positivity rate sebesar 5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini angka positivity rate Covid-19 di tingkat nasional mencapai 18,1 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 13,81 persen," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12).

Angka positivity rate tersebut, menurut Wiku sangat tinggi. Bahkan lebih tinggi dari standar yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

"Tingginya positivity rate menunjukkan bahwa masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat. Hal ini sangat berbahaya. Positivity rate yang tinggi hanya dapat ditekan melalui kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan," jelas Wiku.

Karenanya, pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 di daerah diminta untuk terus melakukan penegakan disiplin secara konsisten terhadap masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

Untuk masyarakat diminta terus patuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Agar positivity rate dapat ditekan dan penularan tidak terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Saya meminta masyarakat untuk terus patuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat, protokol kesehatan adalah kewajiban," Wiku mengingatkan.

Protokol kesehatan itu adalah #ingatpesanibu dengan #memakaimasker secara benar, #mencucitangan dengan sabun dan di bawah air mengalir, serta #menjagajarak hindari kerumunan.

(fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER