Ketika agensi yang menaungi aktor Jonathan Bennett menghubunginya soal penawaran peran utama di sebuah film komedi romantis baru bernuansa natal, reaksi pertamanya adalah "bagus, siapa ceweknya?".
Meski Bennett adalah seorang gay, mantan bintang Mean Girls ini kerap berperan sebagai sosok heteroseksual dan menjadi lawan main aktris-aktris Hollywood, terutama dalam film edisi liburan yang lebih konservatif dibanding jenis film lainnya.
"Ada diam sebentar, dan mereka mengatakan 'Jake'. Saya tak bisa berkata-kata," katanya. "Akhirnya tiba juga,"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film televisi The Christmas House dirilis pada bulan lalu dan menjadi film edisi natal pertama dari saluran televisi kabel Hallmark yang secara terbuka menampilkan pasangan gay.
Pasangan tersebut adalah Brandon yang diperankan oleh Bennett dan Jake yang dimainkan oleh Brad Harder. Keduanya dikisahkan berupaya untuk mengadopsi seorang anak.
Film ini merupakan salah satu langkah besar dari kisah sesama jenis pada film-film natal tahun ini yang dimainkan oleh aktor papan, termasuk Happiest Season yang menggandeng Kristen Stewart. Happiest Season bahkan memecahkan rekor pemutaran perdana di layanan streaming Hulu.
"Ini serasa seperti bagian dari progres," kata Bennett kepada AFP.
"Saya membayangkan diri saya yang lebih muda akan memerhatikan, duduk di sana melihat sebuah film yang memiliki karakter mirip dengan saya, yang berada dalam hubungan yang saya dambakan ketika saya dewasa. Ini penting banget," lanjutnya.
Media Decider bahkan menyebut momen natal tahun ini sebagai "natal paling gay yang pernah ada" berkenaan dengan judul-judul film natal yang semakin banyak menampilkan hubungan sesama jenis.
Beberapa judul lainnya adalah The Christmas Setup dari saluran Lifetime dan Dashing in December yang dirilis oleh Paramount. Keduanya menampilkan hubungan asmara sesama jenis.
![]() |
Namun Happiest Season yang dibintangi Stewart adalah yang paling menarik perhatian. Semua karena film ini bertabur banyak bintang, seperti Mackenzie Davis, Alison Brie, Aubrey Plaza, dan Dan Levy.
Sutradara Clea DuVall yang juga seorang gay mengatakan dirinya "tak pernah melihat keterwakilan diri saya sendiri" dalam film-film liburan, dengan karakter LGBTQ biasanya "berada dalam latar" kalau pun ada dalam film.
Diproduksi oleh Sony dan dijual ke Hulu kala pandemi memaksa bioskop tutup, Happiest Season diklaim sebagai film komedi romantis pertama soal hubungan sesama jenis dari studio besar Hollywood.
Meski keterwakilan dari aktor dan aktris gay di Hollywood telah meningkat, terutama dari acara-acara baru di layanan streaming, film natal yang ceritanya tertebak dan diproduksi oleh pihak seperti Hallmark menjadi hal yang menarik.
Tahun lalu, saluran keluarga itu dikecam oleh masyarakat LGBTQ setelah mereka mengikuti tekanan dari kelompok konservatif untuk menghapus iklan dari sebuah perusahaan jasa acara pernikahan yang menampilkan pasangan sesama jenis berciuman di altar.
Setelah sebelumnya menyebut iklan itu sebagai sebuah "gangguan", Hallmark mengembalikan iklan itu lagi bahkan meminta maaf usai Ellen DeGeneres berkicau "bukannya sudah mau 2020? Apa yang sebenarnya kalian pikirkan?"
![]() |
Dengan The Christmas House, saluran televisi berbayar itu mengambil langkah lebih jauh. Meski kisah yang dimainkan Bennett dan Harder hanyalah satu di antara tiga cerita romantis dalam film itu, adegan asmara mereka muncul lebih dulu dibanding pasangan heteroseksual lainnya.
"Ketika kami melakukan ciuman pertama kali, krunya tak bisa menahan emosi, tak ada yang tak menangis," kata Harder kepada AFP. "Hanya karena cerita semua orang akhirnya dimunculkan.."
"Apakah terlambat? Jelas. Namun saya senang kami ada di sini... Ini amatlah menggugah," lanjutnya.
Keputusan untuk menampilkan kisah sesama jenis dalam film natal itupun berbuah manis.
Bennett menyebut ia menerima "ribuan pesan" dari penggemar yang merasa bersyukur atas kisah itu ditampilkan. Harder pun mengungkapkan harapan atas sebuah sekuel dari The Christmas House.
Namun, tren film bernuansa romansa sesama jenis ini juga menuai kritikan. Termasuk dari kelompok LGBTQ sendiri.
Happiest Season berpusat pada pasangan lesbian yang berjuang untuk melela kepada orang tua mereka yang amat tradisional. Cerita ini dianggap kritikus kuno dan tak seharusnya mendefinisikan mereka sebagai karakter.
![]() |
Hal ini kontras dengan The Christmas House. "Fakta bahwa karakter saya adalah seorang gay, menikah dengan seorang pria, tak pernah muncul sekalipun dalam film," kata Bennett.
Namun Harder menggarisbawahi "natal bagi masyarakat LGBTQ biasanya penuh tantangan", terutama bagi mereka yang memiliki anggota keluarga yang "amat menentang".
Sementara Happiest Season mungkin akan mengambil pendekatan berbeda, hal penting dari kasus ini adalah "menyediakan ruang bagi semua orang saat momen hari raya," kata Bennett.
"Mereka membuat film dengan karakter utama seorang gay di Hulu, itu sebuah langkah dalam arah yang benar," katanya. "Dan selalu ingat, buatlah momen natal yang gay!"
(afp/end)