Demam serial streaming semakin tinggi sepanjang 2020 karena pandemi penyakit akibat virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia.
Di awal masa pandemi, sempat muncul kekhawatiran kekurangan serial karena rumah-rumah produksi menghentikan proses syuting demi mencegah penyebaran Covid-19.
Namun ternyata, pandemi ini justru membuat penonton mengeksplorasi lebih dalam serial-serial dari negara lain, tak terpaku pada Hollywood atau Korea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, banyak serial apik dari berbagai negara mendapat sorotan luas sepanjang tahun ini, menambah khasanah yang dapat menjadi referensi lanjutan setelah pandemi berakhir.
Berikut serial terbaik pilihan redaksi CNNIndonesia.com sepanjang 2020.
Tak banyak serial yang saya saksikan tahun ini kala pandemi selain memang yang sudah menjadi favorit saya. Namun,serial Bad Genius dan The World of the Married menjadi pilihan saya untuk mengisi kategori ini.
Semula, saya tak menaruh banyak harapan sebelum menyaksikan serial Bad Genius. Maklum, stereotip serial daur ulang. Namun nyatanya, serial ini mampu membuat saya lebih "sport jantung" dibanding film aslinya tanpa membuat saya merasa asing karena sudah mengetahui cerita aslinya pada versi film.
Untuk The World of the Married, drama Korea ini termasuk yang bisa menggambarkan mimpi buruk dari dunia perkawinan yang selama ini selalu dibumbui iming-iming cinta dan kebahagiaan. Selain itu, The World of the Married menjadi salah satu drama Korea yang berhasil menarik massa dari kalangan emak-emak Indonesia yang biasanya betah dengan sinetron atau dangdut di layar televisi.
Cukup sulit menentukan serial terbaik tahun ini karena banyak sekali serial yang akhirnya saya coba saksikan tanpa ekspektasi demi menghabiskan waktu kala pandemi. Pada akhirnya, pilihan saya jatuh kepada Alice in Borderland dan The School Nurse Files.
Alice in Borderland dikemas secara sederhana dan apik sehingga bisa membawa penonton seolah ikut dalam permainan gila di Borderland. Tak membutuhkan waktu lama untuk bisa mengerti dan mengikuti cerita meski belum pernah membaca manga atau menyaksikan OVA terlebih dahulu.
Sementara itu, The School Nurse Files merupakan serial yang benar-benar memberikan sensasi baru ketika menonton. Serial tersebut seperti memadukan drama, romansa, misteri, anime, serta visual dari video gim secara bersamaan dengan begitu baik.
Saya tidak menyangka serial yang mengisahkan pecatur dan permainan catur bisa dibuat semenarik ini. Lewat berbagai adegan dari episode pertama sampai terakhir, kreator The Queen's Gambit mampu menimbulkan rasa tegang dan penasaran secara konsisten.
Karakter Beth Harmon sebagai fokus dari cerita juga dieksplorasi dengan baik. Pun Anya Taylor-Joy yang memerankan Beth tampil dengan sangat baik. Ia benar-benar terlihat sebagai orang egois yang sangat menyebalkan.
Serial yang tak kalah bagus dari The Queens Gambit adalah The Boys yang memasuki musim kedua. Kali ini, The Boys menyajikan cerita lebih rumit dengan sejumlah plot twist menarik dan tentunya adegan yang lebih memacu adrenalin.
Berlandaskan premis tentang seorang penulis yang tak sadar ketika diperkosa, Michaela Coel membangun I May Destroy You menjadi serial kokoh dengan menggabungkan tumpukan isu terkait eksploitasi dan kekerasan.
Pada akhirnya, I May Destroy You berhasil membenturkan berbagai nilai, meleburkan batas tipis antara salah dan benar. Di tengah kekacauan tersebut, I May Destroy You dapat menemukan sisi komedi dari tiap peristiwa tragis.
Selain I May Destroy You, Better Call Saul juga menjadi salah satu serial yang berhasil membenturkan berbagai nilai di musim kelimanya. Meski gaungnya tak sebesar Breaking Bad, serial prekuel ini berhasil menarik perhatian karena berani mengambil risiko, membuka interpretasi luas terhadap karakter Saul Goodman yang sangat kompleks.
Sweet Home menjadi serial yang amat baik menutup 2020. Tim produksi terlihat total dalam mengadaptasi webtun bertajuk serupa menjadi serial di layar kaca. Sinematografi baik, pengembangan karakter utama dan pendukung yang jelas, serta jalan cerita yang menggugah emosi dapat menutupi sedikit catatan terhadap grafis komputernya.
Meski memiliki jalan cerita dan tema cenderung gelap, Sweet Home menyiratkan banyak pesan kepada penonton, terutama mengenai menghargai dan menjalani hidup.
Saya memilih The Haunting of Bly Manor sebagai serial terbaik di Netflix tahun ini.Serial ini sukses menggambarkan kondisi kejiwaan seseorang yang porak poranda karena teror hantu.Victoria Pedretti, Oliver Jackson-Cohen, dan Henry Thomas kembali menampilkan chemistry yang kuat untuk membangun cerita dalam serial ini semakin hidup.
Konflik pada The Haunting of Bly Manor lebih teratur dibandingkan pada serial sebelumnya. Serial ini juga banyak memasukkan unsur baru di setiap episodenya. Beberapa jumpscare dalam serial ini lebih kalem dari serial sebelumnya sehingga lebih cocok untuk penonton yang tidak terlalu menyukai film horor.
Pilihan kedua jatuh pada Money Heist musim keempat. Sudah sampai ke musim empat, tapi serial ini tetap konsisten dengan berbagai konflik dan plot twist yang tidak terduga. Perkembangan dua karakter utama yang dibawakan oleh Álvaro Morte dan Itziar Ituño membuat cerita semakin pelik dan menguras emosi saya. Selain itu, perkembangan karakter tambahan juga semakin seru dan layak untuk mendapatkan pujian.
(tim)