Musisi Iwan Fals merespons parodi lagu Indonesia Raya yang sempat menjadi perbincangan di jagat maya. Respons itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadi.
"Lagu Indonesia Raya diplesetin... Jangan Kepancing...," kicau Iwan dengan nama akun @iwanfals.
Iwan memang kerap merespons berbagai hal yang terjadi dengan berkicau di Twitter. Ia sempat mengomentari pengunduran Piala Dunia U20 dan kasus korupsi menteri Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada beberapa hari terakhir parodi lagu Indonesia Raya sempat bikin geger warganet. Salah satu tangkapan layar yang dilihat CNNIndonesia.com, video itu diunggah oleh akun MY Asean dengan lokasi di Malaysia.
Akun tersebut memparodikan lagu Indonesia Raya dengan mengganti sejumlah lirik bernada ejekan. Video itu juga mengubah lambang Indonesia Raya menjadi ayam, serta memperlihatkan dua anak kecil yang membuang air kencing ke arah bendera merah putih.
"Matilah Jokoko, mampuslah Soekaporno, amanlah di neraka. Bangsatlah rakyatmu, hinalah negerimu, untuk Indognesial jahanam," dalam video tersebut.
Video itu diunggah sekitar dua pekan lalu, sekitar 44 ribu akun telah melihat unggahan tersebut. Namun, saat pencarian pada Minggu (27/12) pukul 19.00 WIB, akun MY Asean tak dapat ditemukan.
Meski demikian, parodi Indonesia Raya sudah disimpan sebelum dihapus sehingga telah diunggah ulang oleh sejumlah akun dengan berbagai bahasa. Dengan begitu, parodi Indonesia Raya belum benar-benar hilang.
Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin mendesak Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia untuk segera mengusut warga Malaysia yang diduga menjadi pelaku di balik parodi lagu Indonesia Raya.
Menurutnya, memparodikan lagu Indonesia Raya merupakan bentuk penghinaan terhadap simbol negara selain bahasa, bendera, dan lambang. Ia mengutuk dan mengecam parodi Indonesia Raya.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani mendorong pemerintah untuk mengusut tuntas kasus parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diduga dilakukan warga negara Malaysia.
"Bentuk-bentuk pelecehan seperti ini tidak bisa dibiarkan, harus diusut tuntas pelakunya dan diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Aryani melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/12).
(adp/bac)