Jakarta, CNN Indonesia --
Setelah libur selama dua pekan, Eiichiro Oda membuka 2021 dengan merilis chapter 1.000 dari serial petualangan bajak laut di komik One Piece.
Butuh lebih dari 20 tahun untuk One Piece mencapai chapter 1.000, dan chapter ini sudah ditunggu oleh para penggemar di seluruh dunia.
Namun sayangnya, alur cerita yang ditampilkan di chapter 1.000 tidak terlalu spesial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya momen krusial di chapter ini justru hadir di panel-panel akhir, yaitu saat Monkey D. Luffy melancarkan jurus baru yang berhasil membuat Kaidou mencium tanah.
Jurus baru itu adalah Gear Third, Gomu Gomu No Red Roc.
Nama Red Roc terinspirasi oleh Roc Bird yang merupakan makhluk mitologi dari Timur Tengah.
Roc digambarkan sebagai burung raksasa dan termasuk dalam kategori legendary bird of prey.
Ini bukan pertama kali Luffy menggunakan istilah burung dalam menamai jurusnya. Pada jurus Gear Two, Luffy sudah menggunakan istilah Hawk untuk jurus Red Hawk miliknya.
Kembali ke alur cerita, mundur ke momen sebelum Luffy menghantam Kaidou, Sang Kapten Bajak Laut Topi Jerami itu akhirnya berhasil mencapai lokasi pertarungan antara Kaidou dan Nine Red Scabbards.
Butuh beberapa chapter hingga akhirnya Luffy bisa tiba di tujuan, dan di chapter ini dia mendapat bantuan terakhir dari Three Musketeers pengawal Inuarashi untuk bisa mencapai lokasi Kaidou tanpa gangguan musuh.
Luffy pun berterima kasih pada Shishilian atas bantuannya dan mengatakan bahwa dia tak akan lupa jasa Shishilian dan Suku Mink yang rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi Raizo dari kejaran Jack.
Saat tiba di puncak tengkorak Onigashima, Luffy ternyata tidak sendiri. Trafalgar Law, Eustass Kid, Killer, dan Zoro sudah lebih dulu bersiap untuk menghadapi dua Yonkou, Charlotte Linlin alias Big Mom dan Kaidou.
Ini adalah penampilan perdana Law setelah terakhir tampak saat menemukan sebuah poneglyph di bawah tanah istana Onigashima.
Sementara Kid dan Killer sempat disibukkan oleh para anak buah Kaidou sebelum mencapai puncak tengkorak.
Sedangkan Zoro, dia akhirnya sukses naik setelah mendapat bantuan dari Marco The Phoenix.
Sebelumnya Zoro kesulitan untuk mencapai lokasi Kaidou karena sibuk merebut obat penawar Ice Oni dari Scratchmen Apoo dan jalan menuju puncak tengkorak Onigashima dihalangi Queen dan King.
Namun keberadaan Marco memudahkan semua, King dan Queen kesulitan menghadapi Marco dan Zoro pun sukses dilempar ke puncak tengkorak Onigashima.
Baca selanjutnya cerita pertempuran di puncak tengkorak Onigashima pada halaman kedua:
Sebelum jauh membahas pertempuran di puncak tengkorak Onigashima, percakapan Yamato dan Kozuki Momonosuke di chapter ini tak bisa dilewatkan.
Percakapan keduanya adalah lanjutan dari cerita di chapter 999 di mana Yamato menyampaikan kisah saat Portgas D. Ace mampir ke Onigashima.
Di chapter ini, Yamato mengatakan bahwa buku catatan Kozuki Oden berisi tentang semua informasi yang mengenai kehidupan luar biada yang Oden jalani.
Oden menulis kata-kata dari seorang Gol D. Roger yang pernah membuat dia tercengang dan ternyata kata-kata sama persis dengan impian Luffy yang pernah dia ucapkan di hadapan Sabo dan Ace.
Ace yang keceplosan menceritakan soal impian Luffy itu sempat meminta Yamato untuk tidak menertawakannya.
Alih-alih menertawakan, Yamato justru menangis karena impian Luffy itu sama dengan yang pernah diucapkan oleh Roger di hadapan Shirohige dan Oden.
Tak hanya itu, Yamato mengatakan bahwa di buku itu Oden juga memprediksi apa yang akan terjadi di masa 20 tahun mendatang.
Menurutnya di 20 tahun yang akan datang akan ada sekelompok bajak laut muda yang akan mengguncang New World dan akan mampu mengalahkan seorang Kaidou.
Yamato sempat mengira bahwa sosok bajak laut muda di prediksi Oden adalah Ace.
Namun setelah mendengar cerita dari Ace soal Luffy, ditambah fakta bahwa Ace mati di Perang Marineford, Yamato mengambil simpulan bahwa bajak laut muda yang disinggung Oden di buku catatannya adalah Luffy.
Luffy adalah bajak laut yang akan memimpin generasi baru bajak laut untuk mengguncang New World yang selama ini dikuasai oleh para generasi tua, termasuk Kaidou dan Big Mom.
Luffy Si Calon Raja Bajak Laut
Kehadiran Luffy di puncak tengkorak Onigashima langsung menarik perhatian Big Mom dan Kaidou.
Kedua Yonkou itu tak mempedulikan keberadaan Law, Kid, Killer, dan Zoro, dan fokus pada sosok Luffy.
"Kau tau apa yang dia katakan di depan wajah ku, Linlin?"
"Dia juga membual di hadapan ku, dan dia telah menghancurkan istana ku. Kau berhutang maaf pada ku, Topi Jerami!!"
"Hey bocah, katakan sekali lagi kau ingin jadi apa di hadapan kami berdua."
Saat Kaidou dan Big Mom menyindir sikap angkuh yang ditunjukkan Luffy, Luffy justru mengabaikan keduanya dan berjalan santai ke arah Kin'emon yang terkapar di belakang Kaidou.
Kin dan seluruh anggota Nine Red Scabbards sudah terluka parah dan tampak tak berdaya setelah dihabisi oleh Kaidou.
Permintaan maaf Luffy yang datang terlambat dibalas tangis oleh Kin.
Dia mengaku malu jika harus bertemu Oden dalam keadaan seperti sekarang, kalah dari Kaidou dan gagal membalaskan dendam Oden.
Sambil menangis, Kin memohon pada Luffy untuk memikul beban berat menyelamatkan Wano dari kekuasaan Kaidou, dan beban itu pun diamini oleh Luffy.
Di tengah momen haru itu, Kaidou tiba-tiba muncul dan menghunus palu gadanya dan siap untuk menghantam Luffy.
Luffy yang menyadari itu meminta bantuan Law untuk memindahkan Nine Red Scabbards dari arena pertarungan.
Luffy pun menghindari serangan palu gada Kaidou, dia teringat pada perjuangan dan kesengsaraan para samurai Wano yang diakibatkan oleh ulah Kaidou, dan jurus Gomu Gomu No Red Roc pun menghantam wajah Kaidou.
Kaidou yang wajahnya mencium tanah kaget karena serangan Luffy sukses membuatnya jatuh, sementara Big Mom tak percaya Kaidou bisa diperlakukan seperti itu oleh seorang anak baru.
One Piece chapter 1.000 pun ditutup dengan Luffy yang dengan lantang menjawab pertanyaan Kaidou.
"Aku adalah Monkey D. Luffy, dan aku adalah pria yang akan mengalahkan mu untuk menjadi Raja Bajak Laut!"