Empat Patung Bersejarah Peninggalan Era Sukarno di Jakarta

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2021 08:05 WIB
Temuan relief di Gedung Sarinah menarik perhatian warga dan memperpanjang daftar patung dan karya seni ikon Jakarta peninggalan era Presiden Sukarno.
Monumen Selamat Datang, salah satu peninggalan era Presiden Sukarno di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan, temuan relief di Gedung Sarinah menarik perhatian warga dan memperpanjang daftar patung dan karya seni ikon Jakarta peninggalan era Presiden Sukarno.

Pematung sekaligus pengajar di Fakultas Seni Rupa IKJ, Dolorosa Sinaga, menyatakan bahwa Sukarno memang merupakan presiden yang memiliki minat tinggi terhadap seni. Sukarno juga dikenal memiliki kedekatan dengan para seniman di Indonesia.

Kecintaan tersebut dapat dilihat dari beberapa monumen megah peninggalan Sukarno yang terdapat di berbagai sudut Jakarta, mulai dari Monumen Selamat Datang, patung dirgantara hingga Patung Pahlawan atau yang lebih dikenal dengan patung Tugu Tani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut empat patung dan monumen bersejarah warisan Sukarno yang hingga kini masih berdiri kokoh.

1. Monumen Selamat Datang

Monumen yang terletak di depan Hotel Indonesia ini dibangun pada1962 untuk menyambut para atlet Asean Games IV. Monumen ini juga menjadi penanda pusat pemerintahan Indonesia kembali dari Yogyakarta ke Jakarta.

Rancangan awal bangunan ini dikerjakan oleh seniman sekaligus Wakil Gubernur Jakarta saat itu,HenkNgantung. Pengerjaan patung ini kemudian dilanjutkan oleh oleh pematungEdhiSunarso.

Monumen Selamat Datang di Bundaran HI, Jakarta.Monumen Selamat Datang. (Dok. jakarta.go.id)

2. Monumen Dirgantara

Monumen Dirgantara merupakan perwujudan gagasan Bung Karno di akhir pemerintahannya. Saat itu, ia ingin sebuah monumen yang melambangkan manusia
angkasa Indonesia.

Secara garis besar, Bung Karno ingin mendirikan monumen yang melambangkan keperkasaan angkatan udara Indonesia.

Patung ini pun terletak di depan Markas Besar Angkatan Udara, berdekatan dengan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.

Foto udara lalu lintas kendaraan di tol dalam kota kawasan Pancoran, Jakarta, MInggu (12/4/2020). Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, Pemprov DKI Jakarta  memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari dimulai pada 10 April hingga 23 April 2020. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.Monumen Dirgantara. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

3. Monumen Pembebasan Irian Barat

Salah satu patung peninggalan Sukarno lainnya adalah Monumen Pembebasan Irian Barat yang berlokasi di Lapangan Banteng. Pembangunan monumen ini berasal dari ide Bung Karno yang selanjutnya diterjemahkan oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa.

Desain patung ini berawal dari pidato Bung Karno
tentang Tri Komando Rakyat atau Trikora pada 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta.

Pidato tersebut berhasil menggerakkan rakyat
untuk bertekad membebaskan saudara-saudaranya di Irian Barat dari belenggu penjajahan Belanda.

Monumen ini menggambarkan seorang lelaki tinggi besar bertelanjang dada yang mengacungkan kedua tangannya karena berhasil membebaskan diri dari rantai pengikat.

Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018, malam.  Peresmian revitalisasi Lapangan Bantreng ditambah pertunjukan air mancur menari imenjadi wahana wisata baru bagi warga Jakarta yang dapat dinikmati di akhir pekan. CNNIndonesia/Safir MakkiMonumen Pembebasan Irian Barat. (CNN Indonesia/Safir Makki)

4. Patung Pahlawan

Monumen ini dikenal dengan sebutan Tugu Tani karena memang menampilkan sosok petani yang memakai caping. Di sebelahnya, berdiri seorang prajurit muda yang melambangkan perjuangan.

Presiden Sukarno terinspirasi untuk membuat patung ini ketika ia berkunjung ke Moskow pada akhir 1950. Ia terkesan dengan patung-patung yang ada di ibu kota Rusia saat itu.

Presiden Rusia pada saat itu mengenalkan Presiden Soekarno kepada pematung terkenal di Rusia, Matvei Manizer, dan anaknya, Otto Manizer.

Kedua pematung itu kemudian diundang ke Jakarta untuk merancang sebuah patung yang melambangkan semangat kemerdekaan.

This picture taken on March 6, 2017 shows the iconic Heroes Monument, better known as Tugu Tani, a bronze statue to celebrate the heroes of the struggles of the Indonesian nation, lights up at night, adding some sparkle to the city of Jakarta. From galloping horses to Indonesia's hero Husni Thamrin and a flame atop a tall tower, statues and monuments across the huge Indonesian capital Jakarta light up at night, adding some sparkle to the city. Statues and monuments can be found across Jakarta, rare public art in a megacity of 10 million better known for drab tower blocks, chaotic slums and monster traffic jams. / AFP PHOTO / GOH CHAI HINPatung Pahlawan. (AFP Photo/Goh Chai Hin)
(nly/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER