KISAH DI BALIK LAYAR

Berjibaku Pembuatan Adegan Baku Hantam di The Mandalorian 2

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2021 13:25 WIB
Musim kedua serial The Mandalorian menyajikan adegan laga lebih banyak. Tim produksi pun berjibaku agar dapat menyajikan tayangan baku hantam yang meyakinkan.
Ilustrasi The Mandalorian. (Dok. Walt Disney Studios)
Jakarta, CNN Indonesia --

Musim kedua serial The Mandalorian menyajikan adegan laga lebih banyak ketimbang season pertama. Tim produksi pun berjibaku agar dapat menyajikan tayangan baku hantam yang meyakinkan.

Adalah Ryan Watson yang berperan sebagai koordinator adegan laga musim kedua The Mandalorian.

Kualitas Watson memang tidak perlu diragukan lagi, mengingat ia pernah mendapatkan penghargaan Emmy Awards berkat pekerjaannya di musim pertama The Mandalorian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyebutnya pembuatan film tingkat sabuk hitam karena begitu cepat dan rumit. Saya belum pernah melakukan sesuatu serumit dan seluas ini," kata Watson kepada The Hollywood Reporter.

Salah satu contoh adegan yang ia maksud adalah ketika Din Djarin alias The Mandalorian (Pedro Pascal) berhadapan dengan Moff Gideon (Giancarlo Esposito). Mereka bertarung di lambung kapal Imperial.

Gideon menggunakan lightsaber berwarna hitam yang disebut darksaber. Sementara itu, The Mandalorian menggunakan tombak dari besi besar yang tak bisa ditembus darksaber.

Pada adegan itu, Pascal sengaja digantikan oleh pemeran pengganti bernama Lateef Crowder. Ia memiliki kemampuan bela diri khas Brasil, capoeira, yang mengombinasikan tarian dan akrobat diiringi musik.

Kemampuan itu membuat Crowder bisa menunduk lebih jauh saat bertarung ketimbag pemeran pengganti lain. Watson dan tim menonton ulang adegan itu dan melihat kemampuan Crowder.

Esposito sendiri menjalani latihan untuk adegan laga itu selama satu bulan. Ia menggunakan bambu sebagai pengganti darksaber yang saat itu masih dalam proses pembuatan oleh tim properti.

Saat syuting, Esposito menggunakan darksaber dengan ukuran yang lebih pendek demi keamanan. Pedang itu kemudian dipoles efek visual sehingga terlihat utuh dan sungguhan.

Sialnya, darksaber berukuran pendek itu rusak.

"Akhirnya kami menggunakan pedang seutuhnya, yang pada bagian ujung atas lebih berat, jadi sekarang ayunannya sedikit lebih sulit. Intensitas pertarungan itu mungkin yang paling tinggi dari semua musim," kata Watson.

Ia sendiri puas dan menjadikan adegan itu sebagai favoritnya. Menurutnya, Esposito membuat adegan pertarungan itu begitu nyata. Ia teringat Crowder berkata bahwa adegan itu seperti pertarungan sungguhan.

Adegan lain yang tidak kalah menarik adalah ketika Ahsoka Tano (Rosario Dawson) berhadapan dengan Magistrate alias Morgan Elsbeth (Diana Lee Inosanto). Ahsoka menggunakan dua lightsaber, sementara Elsbeth memakai tombak besi besar.

[Gambas:Youtube]

Bila diperhatikan, gagang lightsaber milik Ashoka berbentuk melengkung seperti katana yang biasa digunakan samurai. Watson terinspirasi film karya Akira Kurosawa dalam membuat adegan itu.

"Kami ingin membuatnya benar-benar (terlihat seperti seorang) samurai zaman dulu, tapi masih cukup menghibur karena ia memiliki lebih dari dua atau tiga gerakan," kata Watson.

Adegan lain yang juga menarik adalah ketika tim The Mandalorian berhadapan dengan puluhan Stormtroopers, termasuk saat warga lokal dari suatu daerah menyerang kendaraan milik Imperial.

Pada akhirnya, menurut Watson, adegan laga akan berhasil jika aktor berakting dengan sungguh-sungguh meski ada bantuan dan latihan.

"Anda bisa melatih gerakan dan melakukannya dengan sempurna, tetapi jika akting Anda tidak mendukung dan intens dalam pertarungan, itu mungkin akan jadi hal paling rumit," kata Watson seperti dikutip The Hollywood Reporter.

(adp/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER