Jagat maya gempar ketika sekelompok peneliti mengungkap temuan relief di Gedung Sarinah yang diduga peninggalan dari era Presiden Sukarno.
Selama menjabat sebagai presiden pertama Indonesia, Sukarno memang terus berupaya membangun identitas bangsa, tak hanya melalui ideologi, tapi juga seni.
Di Jakarta saja, setidaknya ada empat patung gagasan Sukarno yang akhirnya menjadi simbol ibu kota, yaitu Monumen Selamat Datang, Monumen Pembebasan Irian Barat, Monumen Patung Pahlawan atau Tugu Tani, dan Monumen Patung Dirgantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu jelas konsep yang ada di kepala Sukarno, ia sampai-sampai memperagakan langsung gestur tiap patung di hadapan para seniman kepercayaannya.
Dalam prosesnya, Sukarno tak hanya memberikan patung-patung perdana bagi Indonesia, tapi juga seniman-seniman andal yang dianggap sebagai pionir di bidangnya masing-masing.
Sebut saja Edhi Sunarso yang belum pernah sama sekali membuat patung perunggu ketika Sukarno menantangnya untuk menggarap proyek Monumen Selamat Datang.
Sukses dengan Monumen Selamat Datang, Edhi pun menjadi pematung kepercayaan Sukarno yang terlibat dalam pembuatan Monumen Pembebasan Irian Barat dan Patung Dirgantara.
Edhi sendiri dikenal sebagai seniman yang tak pandang uang ketika berkarya. Saat membangun Patung Dirgantara, Edhi bahkan menggunakan uang sendiri untuk menambal sebagian besar biaya pembangunan.
Hingga ia wafat, negara tak pernah melunasi utang tersebut. Namun, putraEdhi,SatyaSunarso, mengatakan bahwa ayahnya memang tak pernah mengharapkan ganti.
![]() |
Edhi sudah cukup bahagia ketika karyanya dapat dinikmati masyarakat luas, apalagi Patung Dirgantara berada di salah satu kawasan penting di Jakarta.
Sukarno memang tak asal pilih lokasi saat membangun patung. Ia paham betul visi Jakarta di matanya dan pengaruh kehadiran patung di tiap titik pilihannya.
Begitu berpengaruh, kehadiran patung-patung itu kerap memicu kontroversi, seperti Patung Pahlawan atau Tugu Tani yang disebut-sebut berkaitan dengan PKI.
Patung itu memang merupakan hadiah dari pemerintah Rusia dan dibuat langsung oleh pematung Soviet. Namun menurut sebagian pihak, ada kejanggalan di patung tersebut yang dikaitkan dengan sosialisme.
![]() |
Sukarno memang sangat terinspirasi dengan seni Soviet sehingga tiap patung yang ia gagas selalu mengikuti aliran realis.
Namun, sejumlah pakar menegaskan bahwa sosok petani di patung itu merepresentasikan nilai-nilai kerakyatan yang memiliki arti penting dalam membangun karakter bangsa.
Tak hanya Tugu Tani, relief yang ditemukan di Sarinah pun menunjukkan figur petani. Namun hingga kini, temuan itu masih meninggalkan misteri terkait pembuatnya. Para ahli hingga kini masih terus mencari jejak sang pembuat relief.
CNNIndonesia.com akan membahas seluk beluk patung-patung dan relief peninggalan Sukarno ini dalam fokus bertajuk Perunggu Sukarno di Jantung Kota. Selamat menikmati!
(has/bac)