Musisi legendaris Iwan Fals berkicau di Twitter ingin menyaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdebat dengan pengamat politik Rocky Gerung.
"Kalau Presiden ada waktu rasanya ingin juga sih menyaksikan Jokowi dan Rocky Gerung berjumpa untuk debat atau berdiskusi," tulis Iwan yang memiliki akun bernama @iwanfals.
Tulisan berlanjut, "Karena Bung Rocky kan sering ngritik Presiden Jokowi, kali aja ada manfaat yang bisa diambil, mungkin ini jadi hiburan yang sehat di masa pandemi seperti ini, oke gak?"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan tidak menjelaskan secara spesifik konteks kicauan tersebut. Namun, Rabu (24/2) Rocky sempat mengkritik Jokowi lantaran melempar benda-benda dari mobil saat berkunjung ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2) kemarin.
Menurut Rocky, tindakan Jokowi melempar benda-benda telah memancing warga untuk berkerumun. Hal tersebut tidak semestinya dilakukan Jokowi di tengah pandemi virus corona yang masih melanda Indonesia.
"Kalau saya lihat tadi video itu, itu artinya memang presiden memancing kerumunan dengan melempar-lemparkan benda-benda dari dalam mobil yang disebut hadiah, kan itu artinya minta rakyat berkumpul, 'ni gua punya hadiah' kira kira begitu kan," kata Rocky dikutip dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (24/2).
"Kalau presiden menganggap ini pandemi, maka dia diam saja dalam mobil, sambil lambai tangan supaya ada kesempatan paspampres luruskan arah mobil supaya kerumunan gak mendekat," imbuh dia.
Ia mengatakan tindakan Jokowi yang muncul dari sunroof mobil saat merupakan adegan yang dibuat dramatis namun berakibat tragis. Pasalnya, masyarakat membandingkan dengan kerumunan yang ditimbulkan oleh Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Rizieq sendiri ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah menyebabkan kerumunan di tangan pademi. Selain itu, pria yang pulang dari Arab beberapa bulan lalu itu juga membayar denda sebesar Rp50 juta.
Sebelumnya, kehadiran Jokowi ke NTT dalam rangka peresmian Bendungan Napun Gete. Saat rombongan kepresidenan datang, warga berebut mendekat dan Jokowi membagikan hadiah ke kerumunan itu.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan. Sehingga, membuat iring-iringan berhenti," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa (23/2).
(tim/bac)