Desak Konser Tatap Muka, Promotor Usul Tes GeNose Penonton

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mar 2021 15:20 WIB
Ilustrasi. (StokPic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu promotor dalam negeri, Rajawali Indonesia, mengusulkan penggunaan tes Covid-19 dengan sampel napas, GeNose C19, terhadap penonton agar konser musik tatap muka dapat kembali digelar meski masih pandemi.

"Seperti kita tahu bahwa sekarang sudah ada GeNose, temuan anak negeri dari UGM, itu relatif sangat murah. Kalau enggak salah sekitar Rp20 ribu per plastik. Itu hanya Rp10 ribu kami beli dari UGM," kata CEO Rajawali Indonesia, Anas S. Alimi, saat diskusi virtual di kanal YouTube milik M Bloc, Selasa (9/2).

Ia juga mengklaim bahwa mayoritas penonton konser musik adalah kalangan kelas menengah yang memahami protokol kesehatan. Dengan begitu, potensi pelanggaran protokol kesehatan di tempat konser musik lebih kecil.

"Kita ini pengin industri kita dibuka dulu, diperhatikan, disapa. Kita enggak ingin muluk-muluk seperti tahun 2019 dengan 100 persen. Kita pengin dibuka dulu. Konsepnya memang adaptif. Kita melakukan adaptasi dengan kondisi yang ada," kata Anas.

Menanggapi permintaan perizinan konser tatap muka, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan bahwa Polri sebenarnya terbuka.

Namun, mereka juga akan melakukan kajian mendalam dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga.

"Yang penting kita sama-sama bisa yakinkan, seandainya kegiatan bisa berjalan, ya protokol kesehatan itu menjadi sesuatu yang harus kita utamakan. Jangan sampai nanti kegiatan kegiatan musik offline ada kumpulan segala macem jadi klaster baru," kata Rusdi.

Ia lantas mengambil contoh gelaran Liga 1 yang melewati tahap panjang untuk mendapat izin. Ada tim kecil yang dibentuk untuk berkomunikasi dengan seluruh pihak terkait demi mencari format penyelenggaraan Liga 1 yang tepat dan disetujui.

Sebelumnya, gabungan musisi dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) juga melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kementerian terkait. Mereka meminta diberikan izin untuk menggelar konser tatap muka.

Ketua Umum APMI, Dino Hamid, mengatakan bahwa pihaknya akhirnya menemui sejumlah perwakilan pemerintah dan Komisi X DPR RI karena setahun sudah industri seni pertunjukan terkena dampak pandemi.

"Yang kami lakukan akhirnya silaturahmi dengan Pak Sandi [Sandiaga Uno], terus langsung direspons dengan cepat. Beliau ketemu Pak Kapolri karena sampai saat ini izin untuk keramaian itu kan belum dikeluarkan," kata Dino

Ia kemudian berkata, "Setelah itu, kita berbicara dengan Pak [Syaiful] Huda [Ketua Komisi X DPR RI] karena beliau perwakilan kami di DPR, khususnya kesenian dan pariwisata, jadi kami ketemu beliau, dan beliau respons positif."

Dino menjelaskan bahwa dan promotor musik lain ingin menggelar acara musik yang sesuai protokol kesehatan serta CHSE yang dikeluarkan Kemenparekraf. CHSE merupakan singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), and Environment (Ramah lingkungan).

(adp/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK