Seleb China Ramai-ramai Boikot Merek Barat Nike hingga H&M

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Mar 2021 19:52 WIB
Ilustrasi kota di China. (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya 30 selebriti China memutuskan kontrak kerja sama dengan sejumlah merek fashion barat seperti H&M, Nike, Adidas Puma dan Calvin Klein sejak Kamis (25/3).

Langkah ini dilakukan sebagai wujud protes selebriti China terhadap keputusan merek-merek tersebut untuk tidak lagi menggunakan kapas yang diproduksi di Xinjiang atau menyatakan sikap atas dugaan kerja paksa di sana.

Pada Desember lalu, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan memblokir impor kapas yang diproduksi di Xianjiang atas kekhawatiran mendukung dugaan perbudakan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Mengutip CNN, beberapa di antara selebriti tersebut adalah aktris Yang Mi, aktor dan musisi pop Wang Yibo, aktris asal Uyghur Dilraba Dilmurat penyanyi Cantopop Hong Kong Eason Chan dan pemain cello Taiwan Ouyang Nana.

Berkat masifnya jumlah selebriti yang melakukan aksi itu, warga internet di media sosial menjuluki tanggal 25 Maret sebagai 'hari pemutusan kontrak' di kalangan dunia hiburan.

Sementara selebriti lain menunjukkan dukungannya dengan menyerukan tagar (#) yang bertuliskan 'saya mendukung kapas Xinjiang'di Weibo, jejaring sosial seperti Twitter di China.

Gerakan tersebut mulanya dipicu dari unggahan organisasi Partai Komunis, Liga Pemuda Komunis di Weibo sehari sebelumnya.

Organisasi itu mengunggah ulang pernyataan yang dirilis H&M pada September 2020 tentang keputusan mereka berhenti membeli kapas dari petani di Xinjiang setelah mendapati laporan adanya kerja paksa.

"Menyebarkan desas-desus untuk memboikot kapas Xinjiang saat mencoba mendapatkan untung di China? Angan-angan," tulis organisasi tersebut.

Tak lama kemudian, aktor Huang Xuan, yang sudah menjadi duta untuk H&M sejak April tahun lalu, mengumumkan dia tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Aksi serupa diikuti duta H&M lainnya, Song Qian.

Aksi kemudian melebar hingga ke brand-brand lain yang didapati juga pernah membuat pernyataan yang mengutarakan kerpihatinan akan kerja paksa di Xinjiang.

Duta untuk Nike, Wang Yibo, sempat menuai kecaman dari masyarakat setempat karena tidak segera memutuskan kontrak dengan Nike. Tak lama, agensi Wang kemudian mengumumkan pemutusan kontrak dengan merek pakaian olahraga itu.

"Agensi kami dan Tuang Wang dengan tegas menolak setiap komentar dan tindakan yang mencoreng China. Martabat suatu bangsa tidak boleh dilanggar. (Kami) Dengan tegas melindungi kepentingan ibu pertiwi," tulis agensi.

Dukungan dari para selebriti kepada Beijing seolah menunjukkan China kian nasionalis semenjak Partai Komunis berkuasa. Terutama jika berkaca pada masa-masa sebelumnya, di mana selebriti China tidak banyak bersuara dan memilih apolitis.

Aksi selebriti memutus hubungan kontrak dengan merek ternama bukan pertama kali terjadi di China. Pada 2018 lalu, penyanyi dan aktor Wang Junkai serta aktris Dilraba Dilmurat memutus kontrak dengan merek Dolce & Gabbana setelah memicu protes masyarakat.

Merek mewah asal Italia itu dikritik karena merilis video promosi menampilkan model Asia yang berusaha memakan makanan khas Italia dengan sumpit. Video itu dinilai rasis dan menghina masyarakat China.

D&G membantah bahwa video tersebut merupakan rilis resmi dari perusahaan, dan menegaskan akun media sosial perusahaan diretas saat itu.

Pada 2019, selama puncak protes pro-demokrasi Hong Kong, pelatih rumah mode mewah Versace dan Givenchy dituding merusak kedaulatan China dengan merancang kaos yang mencantumkan Hongkong dan Makau sebagai negara.

Buntutnya, model Liu Wen dan aktris Yang Mi memutuskan hubungan kontrak dengan merk tersebut ketika kritik memanas di kalangan masyarakat.

(fey/dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK