Demi Lovato disebut bahagia usai serial dokumenternya Demi Lovato: Dancing With the Devil telah dirilis beberapa waktu lalu dan berhasil menjadi perbincangan berkat sejumlah pengakuan musisi itu.
"Demi secara umum bahagia dengan reaksi atas dokuseries-nya sejauh ini. Demi merasa seolah-olah dia terbuka, jujur dan terbuka, dan mengatakan yang sebenarnya," kata seorang sumber dekat Demi Lovato kepada ET.
"Dia suka bahwa dia bisa membagikan perjalanannya dengan caranya sendiri dan pada tingkat kenyamanannya sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber itu menambahkan bahwa salah satu alasan Demi Lovato ingin memproduksi serial dokumenter itu adalah "agar dia bisa menceritakan kisahnya dan tak harus berbicara soal hal sensitif yang terjadi di hidupnya lagi,"
Akan tetapi, sumber itu juga mengatakan "melakukan jumpa media jadi hal yang agak sulit bagi Demi ketika wartawan bertanya pertanyaan yang memancing selama wawancara yang membuat dirinya kembali mengenang momen sulit itu,"
"Itu cukup mengesalkan, namun secara garis besar dia bahagia bahwa dia bisa merilis serial dokumenter itu," kata si sumber.
Demi Lovato mengungkapkan pengalaman pahit kala dirinya berada dalam kondisi sulit, overdosis, pada 2018 lalu. Dalam sebuah serial dokumenter, Demi Lovato: Dancing with the Devil, ia mengaku mengalami pelecehan seksual oleh pengedar narkoba kala overdosis.
Dalam serial tersebut, Lovato begitu emosional saat dirinya mengisahkan kembali trauma yang dihadapi, bukan hanya dari pengalaman overdosis tetapi juga pemerkosaan yang terjadi.
"Ketika saya masih remaja, saya amat akrab dengan situasi tersebut. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan," kata Lovato dalam film tersebut.
Demi Lovato ditemukan tak sadar usai overdosis pada 24 Juli 2018. Dia disebut sempat diberikan Narcan, obat yang digunakan sebagai pertolongan pertama dalam overdosis opioid, sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Ia pun dikabarkan mengalami sejumlah komplikasi akibat overdosis tersebut saat menjalani pemulihan usai dilarikan ke rumah sakit Cedars-Sinai, Los Angeles.
(end)