Review Film: Mank

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Jumat, 09 Apr 2021 20:22 WIB
Mank mampu membawa penonton ke dalam kontroversi film Citizen Kane, film fenomenal peraih Oscar 1942.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Netflix

Mank tentu tak mau bersusah payah mendamaikan kontroversi tentang Citizen Kane. Maklum, hingga kini selalu muncul versi antara Orson dan Mank terkait klaim penulisan naskah.

Sang sutradara, David Fincher dan penulis skenario Jack Fincher mencoba menarik simpul cerita dari sudut pandang versi Mank. Sudah tentu berdasarkan riset yang cukup komprehensif.

Terlepas dari kebenarannya, saya anggap wajar film itu lebih menyoroti perjalanan Mank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Mank merupakan sosok yang cukup kontroversial dengan kepribadian eksentrik. Sebagai mantan jurnalis investigasi, Mank juga dikenal sebagai pemabuk berat.

Mank juga dikenal sebagai sebagai sosok humoris dengan banyolan-banyolan satir dan tidak basa-basi dalam menyampaikan pandangannya.

Netflix juga sepertinya enggan mengglorifikasi sosok ajaib Orson Welles yang sukses membesut film Citizen Kane di usia 24 tahun. Citizen Kane sendiri merupakan film layar lebar pertama Welles.

Rumah produksi layanan streaming film itu tampaknya ingin menggali versi cerita dari sudut pandang Mank. Dengan demikian, kesan kontroversial sebuah industri film di masa itu seolah begitu lugas digambarkan di film Mank.

Bagi saya, Mank seperti 'menceburkan' penonton ke dalam cerita kontroversial di dunia perfilman Hollywood pada 1940-an tersebut.

Bagi saya dengan menampilkan visual film hitam-putih, Mank tetap mampu keluar dari kesan membosankan. Adalah tata musik terbaik atau best orignal scoring dan tata suara terbaik atau best sound.

Efek latar musik dan suara ciamik seolah mampu menutupi kesan monoton Mank. Kita seperti tidak benar-benar menonton film hitam-putih lantaran ambien musik dan efek suara yang menarik.

Mank juga begitu fasih menggambarkan latar cerita krisis dunia atau malaise di era 1930-an. Krisis ekonomi dunia yang juga berdampak pada lesunya industri film, menjadi gerbang awal di skenario Mank.

Situasi politik yang absurd pun mampu tergambarkan dengan baik di film itu.

Belum lagi akting Gary Oldman yang memerankan Mank. Ia mampu menampilkan sosok Mank sebenarnya yang penuh kontroversi.

Ditambah pula akting aktris pendukung, Amanda Seyfriend yang memerankan Marion Davies, aktris dan sahabat Mank di film itu. Aktingnya seperti tak memberikan jarak suasana kehidupan seleb di era 1930-an hingga 1940-an.

Bukan suatu yang berlebihan jika Mank masuk dalam 10 kategori. Mank bahkan mengalahkan objek cerita film itu, Citizen Kane, yang masuk nominasi di sembilan kategori pada Oscar 1942.

Bukan tidak mungkin pula, Mank mampu menyabet lebih dari satu penghargaan Oscar 2021.



[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER