Sejumlah interpretasi terhadap Serat Centhini memang menggambarkan soal urusan seks adalah tentang cara pria berperan aktif, dan wanita adalah yang 'menerima'
Hal tersebut juga digambarkan dalam sebuah buku berjudul Centhini: Kitab Seks Jawa (2020) karya Agus Wahyudi. Di dalamnya terdapat bab-bab yang merupakan panduan hubungan seks.
Salah satu bab fokus mengutip Serat Centhini tentang bagaimana cara membuat wanita bergairah. Hal tersebut disusun berdasarkan waktu penanggalan Jawa aktivitas seks yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wanita itu memiliki bagian-bagian tubuh tertentu yang jika diperlukan secara khusus maka akan bisa menimbulkan rangsangan birahi," tertulis di buku tersebut (77-78).
Berikut 15 cara membuat wanita bergairah tersebut:
Berikutnya, tanggal 16 dianggap tanggal 1, tanggal 17 dianggap sebagai tanggal 2, dan seterusnya. Dalam buku tersebut, disebut jika hal itu dilakukan oleh pria kepada wanita, maka wanita tersebut akan bergairah dan membara nafsu birahinya.
![]() |
Namun, beberapa pengulas menyangkal bahwa isi Serat Centhini semata-mata soal seks, salah satunya keluar dari mulut pakar kajian Jawa, Dewi Sundari.
"Bisa dikatakan, isi Serat Centhini itu mencakup hampir semua bidang kehidupan. Seksualitas hanya salah satunya," tutur Dewi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).
Sanggahan atas tudingan Serat Centhini sebagai kitab seks juga diutarakan Elizabeth Inandiak, penerjemah asal Perancis yang pernah mempelajari Serat Centhini.
"Ya karena mereka terobsesi seks, ya ini kalau kita punya obsesi tentu itu yang akan kita cari memang dalam kitab Centhini. Ada mungkin sekitar 10 atau 20 persen dari seluruh karya yang bercerita tentang senggama," ucap Elizabeth kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/5).
"Tapi mungkin orang yang punya nafsu mereka akan tertarik dan membaca bagian itu dan tidak membaca bagian lain," lanjutnya.
(fjr)