Protokol lainnya adalah penggunaan serta pemindaian kode QR lewat aplikasi PeduliLindungi, penonton dan petugas sudah vaksin dua kali, dan penonton dilarang mengonsumsi makanan dan minuman di bioskop.
Protokol kesehatan seperti pembatasan kapasitas, jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker, juga masih dilakukan jaringan bioskop di Surabaya dengan ketat.
Sementara itu, Area Manager XXI Kota Surabaya Yoyok Santoso menyambut baik kembali pembukaan kembali bioskop. Ia berharap hal itu diiringi dengan atensi dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa ikut prokes supaya pelaku usaha hiburan ini tetap bisa beroperasi," kata Yoyok.
Di hari pertama pembukaan, kata Yoyok, pihaknya membuka tiga jadwal pemutaran film. Setidaknya sudah 100 pengunjung datang untuk menonton di XXI Tunjungan Plaza 5.
"Termasuk di XXI TP (Tunjungan Plaza) 5 ini ada 100 pengunjung," ucapnya.
Salah seorang penonton, Andhi mengaku gembira dengan pembukaan kembali bioskop di Surabaya. Ia mengaku tak mengalami kendala apa pun saat melakukan pemindaian kode QR aplikasi PeduliLindungi.
"Sudah vaksin juga dua kali. Ya ini yang ditunggu, excited banget sih. Kan sudah lumayan lama juga ya tutup," katanya.
Namun, salah seorang pengunjung lain, Mike, mengalami kendala saat hendak masuk ke bioskop. Hal itu karena indikator QR code di PeduliLindungi miliknya berwarna kuning atau baru menjalani 1 tahap vaksinasi.
Sehingga, petugas tidak mengizinkan Mike masuk bioskop.
"Berarti harus vaksin lengkap. Ya saya kurang beruntung sih. Syaratnya harus vaksin 2, kebetulan tadi waktu saya pindai barcodenya warna kuning," kata Mike.
(frd/chri)