Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Hwang Dong-hyuk mengatakan butuh 10 tahun menyiapkan serial Squid Game. Ide awal itu muncul pada 2008 ketika membaca komik tentang banyak orang jatuh ke dalam permainan ekstrem.
Tak lama kemudian, Hwang Dong-hyuk menyelesaikan naskah serial tersebut pada 2009. Namun, naskah tersebut tidak bisa terealisasikan. Alasannya, cerita Squid Game terlalu sadis.
"Saat itu (penonton) tidak familier dengan sesuatu yang berisikan kekerasan dan serial itu tidak komersial. Jadi, akhirnya saya memendam serial ini," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, ia melihat tren serial semakin beragam dan pola konsumsi penonton berubah. Beberapa serial dengan adegan kekerasan pun berhasil laku di pasaran. Itu menjadi bukti bahwa Squid Game bisa menjadi barang komersial.
Dong-hyuk kemudian mengembangkan cerita Squid Game yang sempat 'tertidur' itu. Ia pun merasa kekerasan dan usaha peserta untuk bertahan hidup dalam serial itu serupa dengan kejadian nyata di bumi.
"Sekarang kondisi Bumi semakin buruk karena perubahan iklim dan lain-lain. Setiap hari rasanya orang-orang seperti penyintas," katanya.
Lihat Juga : |
Squid Game sendiri bercerita tentang 456 peserta yang mempertaruhkan nyawa demi memenangkan hadiah uang 45,6 miliar won.
Kompetisi itu tampak mudah karena menyajikan permainan anak-anak Korea selatan, salah satunya adalah "Lampu Hijau, Lampu Merah" yang serupa dengan permainan Benteng di Indonesia.
Namun, dalam Squid Game permainan tersebut dimodifikasi. Pemain yang ketahuan bergerak ketika seharusnya diam akan ditembak. Muncratan darah dari berbagai tubuh peserta tak terelakkan.
Serial Squid Game telah tayang di layanan streaming Netflix sejak 17 September 2021.