Review Drama: Hometown ChaChaCha

Fajar Fadhillah | CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 20:00 WIB
Dengan segala cap klise, Hometown ChaChaCha tetap membuktikan dapat menjaga penggemarnya dengan kisah-kisah manis yang terselip.
Dengan segala cap klise, Hometown ChaChaCha tetap membuktikan dapat menjaga penggemarnya dengan kisah-kisah manis yang terselip. (Foto: tvN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Artikel ini mengandung beberan/spoiler.

Mulanya seperti tontonan yang mempromosikan lanskap 'Gongjin' dengan memanfaatkan popularitas dan pesona 'Hong Banjang' belaka.

Namun akhirnya, sebagian dari kita, penonton drama Hometown ChaChaCha dibuat sedih harus berpisah dengan warga desa tepi pantai tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Romansa Yoon Hye-jin (Shin Min-ah) dan Hong Du-sik (Kim Seon-ho) akhirnya hanya benang merah saja, mengantar kita ke hal-hal yang lebih hangat dari sekadar ciuman.

Hometown ChaChaCha memang mengisahkan kedatangan Yoon Hye-jin, seorang dokter gigi ke sebuah desa bernama Gongjin.

Hal-hal klise mempertemukan Hye-jin dengan Du-sik, Hong Du-sik, atau Hong Bajang (begitulah ia disapa warga Gongjin).

Cerita juga melibatkan premis bahwa Hye-jin harus beradaptasi dengan warga Gongjin, bertahan hidup, dan menanggalkan zona nyamannya di Seoul.

Women's Empowerment

Puing-puing kisah dan masalah yang dihadapi warga Gongjin membuat sebagian dari kita seharusnya sadar atas penekanan sebuah pesan: Women's Empowerment atau pemberdayaan wanita.

Hal tersebut bisa langsung disadari ketika tokoh Yo Hwa-jeong (Lee Bong-ryun) menolak bergantung pada keberadaan pria di hidupnya. Seorang diri menghidupi dirinya dan anak semata wayang.

Setiap keputusan dan risiko dalam hidupnya ia ambil sendiri, termasuk menerima kembali permohonan rujuk dari mantan suami dengan pengakuan salah di masa lalu.

Hometown Cha Cha ChaTokoh-tokoh dalam Hometown ChaChaCha menggambarkan bukti dari independensi dan kekuatan wanita. (Foto: tvN)

Begitu pun wanita-wanita Gongjin lainnya yang menolak hidup di bawah ketiak pria:

Joo Nam-suk (Cha Cheong-wa) yang hidup untuk menyembuhkan luka masa lalu kehilangan anak, Ham Yun-gyeong (Kim Ju-yeon) yang hingga hari bersalinnya masih sedia menjaga toko kelontong.

Gambaran ketegaran dan kekuatan wanita juga diperlihatkan Yu Cho-hui (Hong Ji-hee) yang di akhir cerita memberanikan diri menyatakan rasa sukanya pada Yo Hwa-jeong.

Penulis Wang Ji-won, bertahan atas keteguhannya, dan menghindar 'bergantung' pada rasa sukanya untuk Ji Seong-hyeon.

Yang lebih jelas, independensi wanita juga dipotret lewat tokoh utama, Yoon Hye-jin yang punya otoritas penuh pada segala hal yang ia jalani dan miliki.

Menyatakan cinta, hingga melamar duluan juga bisa jadi gambaran atas hal tersebut.

Perlu dicatat, tiga asmara di drama ini dimulai ketika tokoh wanita nyatakan cinta lebih dahulu: Yoon Hye-jin, Pyo Mi-seon, dan Wang Ji-won.

Gambaran wanita-wanita desa Gongjin yang kuat termasuk nenek Gam-ri (Kim Young-ok) membantu mengikis nilai-nilai patriarkis yang tercermin lewat industri hiburan.

Gender power juga diimbangi oleh kerumitan Oh Chun-jae (Jo Han-chul) membesarkan Oh Ju-ri sebagai ayah tunggal yang memperjuangkan hidup.

Cara mereka bertahan hidup membuat anggapan "Hawa tercipta di dunia untuk menemani sang Adam" tak lagi relevan.

Simak cara Hometown ChaChaCha menjawab anggapan klise di halaman berikutnya..

Membahas Cap Klise yang Sungguh Klise

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER