China memiliki kisah berbeda. Pelanggaran nilai dan moral juga menjadi penyebab seorang artis di-cancel, sebut saja Kris Wu yang disebut melakukan pelecehan seksual kepada perempuan di bawah umur.
Tak lama setelah ditangkap atas dugaan itu, akun Weibo dan lagu serta karya lainnya langsung dihapus dari sejumlah platform.
Selain nilai dan moral, artis Negeri Tirai Bambu juga berisiko diboikot apabila dinilai tak sesuai dengan nasionalisme dan ideologi partai komunis yang menguasai china, salah satunya adalah Zhang Zhehan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanyi sekaligus aktor ini diboikot ketika benar-benar berada di atas, usai sukses membintangi Word of Honor. Ia diblokir karena fotonya di depan Kuil Yasukuni pada 2018 viral pada Agustus 2021.
![]() |
Kuil Yasukuni merupakan simbol penghormatan kepada tentara-tentara Jepang yang gugur pada perang dunia kedua. Itu menjadi tempat tabu bagi pelancong China.
Dalam sejarah 70 tahun terakhir, pemerintah China juga telah mengutuk keras ritual kunjungan perdana menteri Jepang. Hal itu membangkitkan sentimen anti-Jepang di kalangan masyarakat China.
Sehingga, foto lama tersebut dinilai menandakan Zhang Zhehan abai sejarah dan tidak nasionalis.
Seperti dilansir The Diplomat beberapa waktu lalu, Zhehan kehilangan seluruh kerja sama iklan dalam empat jam. Otoritas China, termasuk Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, langsung mengeluarkannya dari industri hiburan.
Asosiasi Seni Pertunjukan China mengecam Zhang Zhehan karena dinilai merusak perasaan nasional dan membawa pengaruh buruk bagi generasi muda. Mereka menuntut para anggota tidak melibatkan sang aktor dalam proyek apapun.
Zhang Zhehan meminta maaf dan mengaku malu karena ketidaktahuannya. Ia membantah mengetahui sejarah di balik bangunan tersebut dan abai sehingga tetap berfoto di depan Kuil Yasukuni.
Namun permintaan maaf Zhehan gagal menenangkan para pengkritik.
Secara garis besar, China dan Korea memiliki ciri khas masing-masing ketika memboikot figur publik. Namun, keduanya memiliki persamaan yakni hal itu dilakukan untuk memberikan contoh kepada masyarakat.
Lihat Juga : |
Kritikus budaya Ha Jae-geun menyatakan selebritas merupakan sosok yang memiliki dampak sosial besar. Sehingga, cara menangani permasalahannya bisa menjadi contoh di masyarakat.
"Jika seorang artis dulu terlibat bullying dan akhirnya dikeluarkan dari program, anak anak bisa mengambil pelajaran dari konsekuensi mengintimidasi orang lain," tuturnya.
Begitu pula dengan China yang melarang artis-artis 'bermasalah' untuk kembali tampil di layar kaca maupun layar lebar. Partai Komunis menginginkan figur publik menjadi panutan masyarakat.
(fby/chri)