Jaksa Distrik Santa Fe mengatakan investigasi terkait insiden penembakan oleh Alec Baldwin yang menewaskan kru di lokasi syuting Rust, mungkin akan memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Jaksa Distrik Santa Fe, Mary Carmack-Altwies mengkonfirmasi bahwa penyelidikan masih berlangsung dan fokus mencari orang yang menaruh peluru di pistol dan jenisnya.
"Dibutuhkan waktu berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan, hingga sampai pada titik dakwaan," ujar Mary Carmack-Altwies kepada The New York Times dan diberitakan Hollywood Reporter pada Selasa (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segalanya pada titik ini, termasuk tuntutan pidana, masih berserakan di atas meja," katanya.
Kepada Hollywood Reporter, Mary Carmack-Altwies juga mengklarifikasi bahwa senjata api properti yang dipakai Alec Baldwin di lokasi syuting Rust adalah "senjata api yang masih berfungsi" atau "senjata api antik yang masih berfungsi".
Kendati demikian, Carmack-Altwies tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jenis senjata api tersebut.
Pada Kamis (21/10) malam, Kepolisian Santa Fe mengonfirmasi kepada ET bahwa Alec Baldwin yang membintangi dan menjadi produser Rust tak sengaja menjadi pelaku penembakan yang menewaskan sinematografer Halyna Hutchins dan melukai sutradara Joel Souza.
Pistol properti syuting yang digunakan Baldwin mendadak menembakkan peluru hingga kemudian mengenai Hutchins dan Souza. Sayangnya nyawa Hutchins tidak terselamatkan, sementara Souza mengalami luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kasus tersebut membuat produksi Rust dihentikan untuk sementara sampai waktu yang belum ditentukan. Tim produksi menyebut dalam pernyataannya bahwa mereka akan menunggu proses penyelidikan.
(nly/end)