Petugas Senjata Tak Tahu Ada Peluru Aktif di Pistol Alec Baldwin

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Okt 2021 08:41 WIB
Petugas yang bertanggung jawab mengurus senjata yang digunakan Alec Baldwin mengaku tak tahu bagaimana peluru aktif bisa berada dalam pistol itu. (AP/Jim Weber)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas yang bertanggung jawab mengurus senjata yang digunakan Alec Baldwin dalam lokasi syuting Rust dan mematikan salah satu kru mengaku tak tahu bagaimana peluru aktif bisa berada dalam pistol itu.

Petugas yang bertanggung jawab atas properti senjata tersebut adalah Hannah Guterrez-Reed yang berusia 24 tahun. Pernyataan melalui pengacaranya ini adalah yang pertama semenjak kematian sinematografer Halyna Hutchins pekan lalu.

Peluru aktif itu datang dari Colt 45 yang dilepas Baldwin semasa uji coba dan menembak menembus tubuh Hutchins dan melukai sutradara Joel Souza di bagian pundak.

"Hannah tidak tahu bagaimana peluru aktif itu berasal," kata pernyataan pengacara Guterrez-Reed yang juga menyebut pistol properti tak mungkin mendapatkan izin bila diketahui ada peluru aktif.

Hannah Gutierrez-Reed bertugas untuk memasok dan menjaga keamanan senjata di lokasi syuting. Ia juga memiliki tugas untuk memastikan senjata tersebut dicatat setiap saat dan dikunci kala tak digunakan.

Pernyataan ini datang setelah berhari-hari muncul spekulasi pelanggaran keselamatan di lokasi syuting, termasuk klaim senjata itu sempat digunakan oleh anggota kru sebelum digunakan oleh Baldwin. Laporan itu dibantah oleh Gutierrez-Reed.

"Hannah dan master properti mengendalikan senjata itu dan dia tak pernah menyaksikan siapa pun menembakkan peluru langsung dengan senjata ini dan dia juga tak akan mengizinkannya," kata pernyataan tersebut.

"Benda-benda itu dikunci setiap malam dan saat makan siang dan tak ada siapa pun dari para kru diketahui menembak atau ditembak kru lainnya," lanjut pernyataan itu.

Menurut dokumen hukum yang dilihat AFP, lebih dari puluhan senjata disimpan dalam truk properti di lokasi syuting.

Baldwin yang bertindak sebagai pemain sekaligus produser film Rust mendapatkan senjata itu dari asisten sutradara Dave Halls yang mengatakan kepada detektif dia belum sepenuhnya memeriksa senjata tersebut sebelum menyatakannya "aman".

Produser film ini mengatakan sebelumnya Halls sempat dipecat sebagai astrada karena pelanggaran keamanan senjata.

Penyidik di Santa Fe, lokasi Rust syuting, mengatakan mereka menyita sejumlah amunisi, beberapa di antaranya mereka yakini masih aktif.

Sheriff Adan Mendoza mengatakan kepada media bahwa "beberapa temuan memuaskan" di lokasi syuting, dan anggota kru mengeluhkan soal protokol yang longgar jelang insiden, termasuk dua kejadian sebelumnya kal senjata ditembakkan.

Pengacara Gutierrez-Reed mengatakan tak satupun dari kejadian tersebut adalah kesalahannya, dan menggambarkan bahwa prosedur keselamatan adalah hal kedua dalam pertimbangan anggaran proyek itu.

Mereka menyebut kendala produksi membuat Gutierrez-Reed "sangat sulit" untuk fokus pada pekerjaannya sebagai penanggung jawab senjata.

"Dia berjuang untuk pelatihan, memelihara senjata, dan mengajukan waktu yang tepat untuk mempersiapkan adegan penembakan namun akhirnya ditolak oleh tim produksi dan departemennya," kata pengacara tersebut.

"Seluruh set produksi ini tidak aman karena beragam faktor, termasuk kurangnya pertemuan soal keamanan. Ini bukan salah Hannah," lanjutnya.

(afp/end)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK