Netflix setidaknya menyadari bahwa mereka perlu dan butuh Oda untuk membuat proyek ini. Hal itu terlihat dari daftar pemain live action One Piece yang disebut dipilih langsung oleh sang mangaka.
Inaki Godoy akan berperan sebagai sang tokoh utama, Monkey D. Luffy, Mackenyu didapuk memerankan Roronoa Zoro, Emely Rudd akan jadi sang navigator Nami, Jacob Romero Gibson berperan sebagai Usopp, dan Taz Skylar akan menjadi sang koki Sanji.
Menurut Oda, lima orang itu dianggap mewakili karakter-karakter yang akan mereka perankan. Hal ini pun seperti bentuk nyata dari jawaban Oda di sebuah forum internet beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Oda menerima pertanyaan di forum SBS, "jika karakter One Piece ada di dunia nyata maka mereka akan berasal dari mana?"
Oda lalu menjawab bahwa Luffy berasal dari Brazil, Zoro dari Jepang, Nami dari Swedia, Usopp dari Afrika, dan Sanji dari Prancis.
Menilik latar belakang para pemeran One Piece, Inaki diketahui berasal dari Meksiko yang memiliki darah Amerika Latin yang dibayangkan oleh Oda. Kemudian Mackenyu merupakan aktor keturunan Jepang, sehingga cocok sebagai Zoro.
Lalu Jacob Romero Gibson adalah aktor keturunan Afrika yang cocok dengan referensi sebagai Usopp, dan Taz yang berasal dari Eropa sehingga dianggap pantas sebagai Sanji.
Dari lima aktor yang sudah diumumkan, hanya Emily Rudd yang tidak sesuai dari kriteria Oda yang dibayangkan berasal dari Swedia. Pasalnya, Rudd diketahui berasal dari Amerika Serikat.
Meski begitu dari sisi paras, Emily sangat mirip dengan Nami dan membuat dia dianggap layak memerankan sang navigator.
Dengan berbagai fakta itu, live-action One Piece tampaknya cukup layak diberi kesempatan untuk bersinar dan jangan dulu divonis bakal gagal.
Namun satu saran yang untuk para penggemar One Piece adalah jangan berharap banyak. Berkaca pada beberapa live-action yang sudah ada, sudah seharusnya penggemar One Piece tidak berekspektasi film ini akan segemilang versi anime atau manga.
Hal itu dikarenakan One Piece adalah serial penuh dengan fantasi yang cukup sulit divisualisasikan dalam bentuk live-action.
![]() |
One Piece bukan Samurai X yang berfokus pada samurai yang memang ada di dunia nyata, sehingga membuat versi live action dari kisah Kenshin Himura menjadi lebih mudah divisualisasikan dan akhirnya sukses besar.
One Piece bukan Samurai X yang fokus ceritanya adalah samurai yang memang benar-benar ada di dunia nyata dan membuat versi live-action dari kisah Kenshin Himura itu lebih mudah divisualisasikan dan akhirnya sukses besar.
Mengutip ucapan Luffy saat dia dan teman-temannya punya kesempatan mendapat cerita lengkap soal One Piece dari Silver Rayleigh,
"Aku tak mau menjalani petualangan yang membosankan semacam itu, kalau kita bertanya soal itu (One Piece) ke Pak Tua (Rayleigh) maka aku akan berhenti jadi bajak laut."
Perkataan Luffy itu mungkin bisa jadi nasihat bagi para penggemar One Piece untuk menanti yang nanti ditampilkan versi live-action, dan jangan dulu pesimis sebelum melihat hasil akhir dari proyek tersebut.
(end)