Jakarta, CNN Indonesia --
Tim produksi Squid Game disebut telah mendapatkan bonus satu kali dari Netflix pada beberapa pekan terakhir. Laporan ini muncul di tengah kontroversi 'pengangguran' yang disinggung beberapa pakar belakangan ini.
Mereka menilai Netflix tidak cukup menghargai upaya pencipta, produser, dan pemeran dari konten-konten orisinal yang tayang di layanan tersebut.
"Para pemain menerima kurang dari pendapatan bintang (serial AS) Succession untuk satu episode. Bonus adalah pengakuan betapa menguntungkan Squid Game untuk Netflix," tulis Bloomberg pada Senin (22/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acara tersebut disebut memakan biaya produksi US$21 juta dan diperkirakan bernilai lebih dari US$900 juta untuk Netflix."
Bonus satu kali Netflix untuk tim Squid Game yang dibayarkan dalam beberapa pekan terakhir, muncul setelah beberapa netizen korea mengeluh tentang model bonus dari layanan streaming global tersebut.
Netflix memiliki model sistem berbeda dari rumah produksi pada umumnya. Bonus berdasarkan kesuksesan biasa diberikan kepada artis hingga tim produksi di banyak sektor industri, termasuk hiburan.
Namun, Netflix bukan salah satu yang setia menganut sistem tersebut. Para aktor dan tim produksi menerima hasil yang telah ditetapkan dari kesepakatan awal mereka.
Netflix tidak membagikan keuntungan. Mereka mengasumsikan setiap proyek akan sukses dan membayarnya lebih di muka.
"Jika kami membuat film, kami membayar dengan sukses," kata Kepala Film Netflix Scott Stuber pada 2019.
Lanjut ke sebelah...
Terkait Squid Game, drama dystopian asal Korea tersebut menjadi hit global terbesar dalam sejarah Netflix. Dengan model sistem bonus di atas, sebagian besar uang mengalir ke Netflix.
Seperti diberitakan Korea Times pada Selasa (23/11), seorang ahli di industri hiburan Korea memperkirakan seluruh tim Squid Game hanya mendapatkan US$1,7 juta atau sekitar Rp24,2 miliar dari kesuksesan besar mereka di dunia.
Sebelumnya, sutradara dan kreator Squid Game, Hwang Dong-hyuk, mengaku bahwa dirinya tidak mendapatkan bonus dari Netflix walaupun serial itu mendulang kesuksesan besar. Dong-hyuk mengatakan bahwa dirinya hanya dibayar sesuai kontrak awal.
"Saya tidak begitu kaya. Tapi punya cukup uang. Cukup untuk menghidangkan makanan di atas meja. Tapi itu tidak karena Netflix memberi saya bonus. Netflix membayar saya sesuai dengan kontrak asli," ujar Hwang Dong-hyuk seperti yang dilansir dari The Guardian pada Selasa (26/10) waktu Inggris.
Seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu, serial yang dibintangi oleh Lee Jung-jae, Park hae-soo dan Gong Yoo ini dilaporkan menghasilkan US$891,1 juta atau setara Rp12,5 triliun dalam bentuk nilai dampak untuk Netflix.
Diberitakan Yonhap pada Minggu (17/10), sebuah laporan internal Netflix yang diterima Bloomberg menyebut bahwa angka itu 41 kali lipat dari biaya produksi serial ini yang mencapai US$21,4 juta, atau sekitar US$2,4 juta per episode.
Dokumen tersebut menjabarkan sejumlah faktor yang membuat nilai dampak Squid Game bisa melambung tinggi.
Di antaranya adalah ongkos produksi yang terhitung lebih rendah dibanding serial Netflix lainnya. Disebutkan, Stranger Things menelan US$8 juta per episode, dan The Crown sebesar US$10 juta per episode.
Squid Game juga begitu efektif dalam menjaring penonton. Serial ini mencapai 132 juta penonton hanya dalam 23 hari semenjak dirilis pertama kali di layanan streaming itu.
Dalam laporan sebelumnya, Netflix menyebut Squid Game berhasil mengumpulkan 111 juta penonton dalam 17 hari.