Review Film: Spider-Man No Way Home

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 17 Des 2021 20:10 WIB
Review Film Spider-Man: No Way Home menyebut film ini menjadi karya Spider-Man terbaik yang pernah tayang di layar lebar.
Review Film Spider-Man: No Way Home menyebut film ini menjadi karya Spider-Man terbaik yang pernah tayang di layar lebar. (dok. Marvel Entertainment/Sony Pictures via YouTube)

Di sisi lain, bukan hanya Peter Parker yang berkembang. Tom Holland pun secara mengejutkan mampu menampilkan kualitas akting yang mumpuni dalam membawakan beban cerita No Way Home. Tak mustahil aksi Tom Holland dalam film ini bisa membawa dampak positif untuk karier masa depan aktor Inggris itu.

Sementara itu secara sinematik, film ini sejatinya memang memiliki eksekusi yang tak jauh berbeda dibandingkan film Marvel-Disney sebelumnya.

Namun konsep multiverse dalam Fase 4 Marvel Cinematic Universe ini tampaknya menjanjikan petualangan dan kejutan yang menarik di masa depan, terlepas kerumitan dalam memahaminya, dan pandangan sebagian penonton yang menilai ini adalah "pemaksaan" dan "cocoklogi".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namanya juga drama fantasi, Marvel bebas sesuka hati memanfaatkan kekayaan intelektual karakter-karakter yang mereka miliki. Namun satu yang patut diapresiasi dari fase ini adalah kematangan dalam penggarapan narasi cerita film juga serialnya.

Spider-Man: No Way HomeReview Film Spider-Man: No Way Home menyebut film ini bukan hanya menjadi penutup yang manis dari trilogi Peter Parker versi Tom Holland, tetapi standar baru dari kisah semesta Spider-Man di masa depan. (dok. Marvel Entertainment/Pascal Pictures/Sony Pictures Entertainment (SPE) via IMDb)

Hal itu berkaca dari sejumlah judul, sebut saja Loki, WandaVision, Shang-chi and the Legend of the Ten Rings, hingga Spider-Man No Way Home. Mohon maaf untuk Eternals sepertinya sebuah pengecualian.

Marvel mencoba lebih humanis dalam fase ini. Bukan lagi hanya sekedar narasi egosentris akan siapa yang menang dan siapa yang punya senjata paling hebat seperti pada Infinity Saga, tetapi bagaimana mengajak penonton menyelami sisi manusiawi dari para superhero baru Marvel.

Meski begitu Marvel tak melupakan bagaimana mereka memuaskan para penggemarnya yang loyal. Hal itu terlihat dari dua setengah jam Spider-Man No Way Home berjalan.

Selain itu, film ini seolah sekaligus sebagai sebuah jawaban bahwa perbedaan rumah produksi dan pemegang lisensi sebuah karakter tidaklah menjadi soal untuk berkolaborasi dan memuaskan penggemar karakter itu.

Kini semua bergantung pada Marvel dan Sony Pictures. Apakah mereka akan merelakan apresiasi luar biasa dari para penggemar akan No Way Home dengan memilih ego masing-masing, atau mulai bekerja sama dengan baik untuk memuaskan penggemar. Toh pada akhirnya, penggemar senang, cuan pun datang kan?

Pada akhirnya, Spider-Man No Way Home sejatinya bukan hanya menjadi penutup yang manis dari trilogi Peter Parker versi Tom Holland, tetapi standar baru dari kisah semesta Spider-Man di masa depan.

[Gambas:Youtube]



(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER