Kronologi Kontroversi Snowdrop Berujung Petisi Baru

CNN Indonesia
Selasa, 21 Des 2021 09:00 WIB
Snowdrop kembali dikecam henti tayang lewat petisi baru usai episode pertama dan kedua tayang pada 18 dan 19 Desember 2021.
Snowdrop kembali dikecam henti tayang lewat petisi baru usai episode pertama dan kedua tayang pada 18 dan 19 Desember 2021. Foto: (Arsip jTBC via Hancinema)

Sebelumnya, Profesor Bahasa dan Sastra Korea dari Universitas Nasional Chungnam, Yun Suk-jin, mengatakan terasa prematur untuk menuding Snowdrop sudah pasti mendistorsi sejarah bahkan di saat belum tayang di layar kaca.

"Ini adalah masalah sensitif, tetapi sampai sekarang, kami memiliki terlalu sedikit informasi untuk menilai serial ini, yang bahkan belum menayangkan episode pertamanya," kata Yun Suk-jin kepada The Korea Times Kamis (9/12).

Dalam konferensi media baru-baru, Sutradara Snowdrop Jo Hyun-tak menepis kekhawatiran netizen atas distorsi sejarah dengan menekankan serial tersebut menceritakan fiksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun berlatar tahun 1987, semua yang ada di serial itu, seperti karakter dan agensi, dan kecuali situasi rezim militer dan pemilihan presiden, dibuat secara fiktif," katanya.

Ia juga memastikan plot yang bocor sebelumnya tidak mewakili plot serial yang sebenarnya.

"Penulis telah mengerjakan serial ini dengan rasa tanggung jawab dan akuntabilitas sehingga tidak akan ada hal-hal yang dikhawatirkan orang. Saya harap mereka menontonnya sendiri."

Namun, petisi baru malah muncul setelah episode pertama dan kedua Snowdrop tayang pada 18 dan 19 Desember 2021.

Tak hanya itu, netizen juga kini menyoroti karakter lainnya yakni ayah pemeran utama pria drama itu yang diduga terinspirasi dari musisi Korea Yun Isang di dunia nyata.

Dalam episode 2 Snowdrop, Yun Isang dikisahkan sebagai musisi terkenal di Berlin. Sehingga sang anaknya juga belajar di kota itu. Yun Isang juga disebut sebagai pemenang medali.

Namun, ia menghadapi penindasan dan tidak bisa kembali ke Korea. Hal tersebut membuat hanya sang anak yang bisa kembali ke negara tersebut.

Hal itu serupa dengan musisi Yun Isang di dunia nyata yang juga mendapatkan beberapa penghargaan musik. Berdasarkan laman Internationale Isang Yun Gesellschaft E.V, Yun Isang diculik dari Berlin ke Seoul pada 1967.

Ia diculik polisi rahasia Korea, disiksa dan didakwa dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Dalam persidangan, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tingkat pertama.

Banyak artis dan pekerja seni di dunia menandatangani petisi untuk pembebasannya. Yun Isang kemudian dibebaskan pada 1969 setelah protes internasional tersebut.

Hingga pada 1971, Yun Isang memutuskan menjadi warga negara Jerman.

Hal-hal tersebut membuat penonton mengkritik klaim sutradara yang mengatakan Snowdrop sepenuhnya fiksi.

Seiring seruan agar serial tersebut ditarik dari penayangan, beberapa sponsor Snowdrop, seperti P&J Group dan merek fashion Ganisong, menarik iklannya.

"Kami meminta maaf kepada siapa pun yang terluka oleh distorsi sejarah. Perusahaan kami tidak diberitahu tentang naskah atau sinopsis acara ketika kami ditawari untuk mensponsori itu," kata Ganisong.

"Kami telah meminta agar merek kami dikeluarkan dari serial tersebut. Karena serial tersebut telah difilmkan, kami tidak dapat sepenuhnya menghentikan mereka untuk menunjukkan merek kami, tetapi kami akan mencoba yang terbaik."

(chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER