Beda Pandangan MUI dan Dorce soal Wasiat Kematian
Selebritis tanah air, Dorce Gamalama, mengaku ingin dimakamkan sebagai perempuan jika nanti meninggal dunia. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI), punya pandangan lain.
Keinginan Dorce, ia sampaikan saat berbincang di kanal Youtube Denny Sumargo beberapa waktu lalu.
"Saya perempuan. Saya punya kelamin perempuan. Ya, mandikan saya dengan pakaian perempuan," kata Dorce, pada Minggu (23/1) lalu.
Lihat Juga : |
Sementara itu, Ketua MUI Cholil Nafis menegaskan transgender yang wafat harus diurus sesuai jenis kelamin saat dilahirkan.
"Jenazah transgender itu diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya ya," kata Cholil di akun Twitter pribadi, Senin (31/1).
Menurutnya, mengubah jenis kelamin juga tak diakui dalam ajaran Islam. Dengan demikian, hukum mengurus jenazah merujuk jenis kelamin saat mereka dilahirkan.
"Laki-laki yang pindah perempuan disebut perempuan disebut mukhannats dan perempuan yang mengubah ke laki-laki itu mutarajjil," kata dia.
Bagi Cholil, wasiat yang melanggar syariat Islam tak perlu dijalankan. Ia menegaskan, pengurusan jenazah transgender harus berpegang pada kaidah pengurusan jenazah sesuai jenis kelamin awal.
"Ya (harus diurus pada jenis kelamin awal). Wasiat yang menyalahi syariat Islam itu bagi muslim tidak boleh dilaksanakan," kata Cholil.
Dalam Islam, ada perbedaan pengurusan jenazah antara perempuan dan laki-laki. Salah satunya saat salat jenazah.
Bagi jenazah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepala. Sementara itu, untuk jenazah perempuan imam berdiri sejajar dengan perut.
Untuk meredam berbagai respons publik soal wasiat Dorce, presenter itu kemudian merilis video pernyataan di akun instragram.
"Kepada kyai-kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang akan nanti mengurusnya," ucap Dorce dalam video yang diunggah Senin (31/1).
Dorce mengizinkan siapa saja untuk memandikan dirinya. Ia sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab itu kepada pihak yang mengurus kematian presenter tersebut.
Selain itu, ia juga mengimbau agar tidak ada lagi komentar-komentar buruk berkenaan dengan wasiatnya sebelum berpulang.
"Seharusnya Anda seorang Kyai memberikan suguhan dan imbauan kepada siapapun karena saya juga manusia yang memiliki tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya," ujar Dorce.
(isa/ptj)