Film Dokumenter, dari Merekam Alam hingga Membongkar Kasus

CNN Indonesia
Minggu, 27 Feb 2022 09:29 WIB
Film dokumenter telah ada lebih dari 120 tahun, mulai dari sekadar klip singkat, alat propaganda, hingga kini menguak permasalahan sosial masyarakat.
Ilustrasi. Film dokumenter telah ada lebih dari 120 tahun, mulai dari sekadar klip singkat, alat propaganda, hingga kini menguak permasalahan sosial masyarakat. Foto: iStockphoto/guruXOOX
Jakarta, CNN Indonesia --

Dokumenter telah ada sejak awal film atau lebih dari 125 tahun lalu. Mulai dari klip-klip kurang dari 1 menit hingga kini berdurasi sekitar 80 menit dan bisa disaksikan banyak orang di layanan streaming.

Dokumenter juga awalnya digunakan untuk menampilkan pemandangan seperti yang dilakukan dua bersaudara asal Prancis, Auguste dan Louis Lumiere sebelum 1900, seperti dilansir Globians Film Fest beberapa tahun lalu.

Kemudian digunakan sebagai alat propaganda, seperti Triumph of the Will yang 'dipesan' Adolf Hitler untuk agenda Nazi. Agenda serupa juga dilakukan Amerika dan Uni Soviet ketika perang dingin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, dokumenter turut menjadi sarana menguak permasalahan sosial hingga kriminal yang terjadi di masyarakat umum, seperti kisah di balik Boeing saat menangani masalah dua pesawatnya yang jatuh dalam film Downfall: The Case Against Boeing.

Contoh dokumenter terbaru lainnya adalah Tinder Swindler yang mengangkat laporan investigasi media Norwegia pada 2019 tentang sejumlah perempuan yang jadi korban penipuan seorang pria lewat aplikasi kencan, Tinder.

Downfall: The Case Against Boeing. (Cr. Netflix © 2022)Downfall: The Case Against Boeing merupakan film dokumenter yang menguak cara Boeing menangani masalah 2 pesawatnya yang jatuh dalam waktu berdekatan. (Netflix)

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dokumenter adalah dokumentasi dalam bentuk film mengenai suatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni budaya yang mempunyai makna khusus agar menjadi alat penerangan dan alat pendidikan.

Akademisi Film Institut Kesenian Jakarta Satrio Pamungkas menyatakan film dokumenter biasanya menampilkan sudut pandang baru dari sejarah yang diketahui masyarakat umum.

"Dokumenter itu menawarkan cara pandang lain dan membuka cara berpikir lain dari cara pandang umum," kata Satrio kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

"Kalau dokumenter memperlihatkan cara pandang yang sama dengan umum, itu tidak akan menjadi dokumenter menarik," tuturnya.

Lanjut ke sebelah...

Pengumpulan Gambar Film Dokumenter

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER